JAKARTA. Niat PT Garuda Capital Investama mencaplok PT Optima Kharya Securities ternyata kandas. Perusahaan tersebut akhirnya mengumumkan secara resmi pembatalan rencana akuisisi perusahaan sekuritas itu.Alasan pembatalan itu lantaran Garuda menilai pemegang saham maupun manajemen Optima tidak kooperatif. Komisaris Utama Garuda Capital Investama Subur Budhi Agung Santosa mengungkapkan Optima tidak kunjung memberikan data lengkap mengenai aset maupun kewajiban utang yang dimilikinya saat ini. "Kami telah minta datanya berbulan-bulan. Tapi mereka (Optima) malah muter-muter. Sehingga kami putuskan untuk mundur saja," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Senin (12/4).Selain itu, Garuda menilai masalah utang Optima sangat besar dan rumit. Utang yang berasal dari macetnya kontrak pengelolaan dana (KPD) ternyata melibatkan banyak investor institusi. Selain PT AJB Bumiputera 1912 dan PT Kereta Api Indonesia yang sudah terungkap ternyata banyak pengusaha hotel dan beberapa dana pensiun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga turut terlilit dalam masalah ini. Anehnya, niat Garuda mengakuisisi Optima sendiri terkesan tidak serius. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengaku belum pernah menerima surat permohonan dari Garuda Investama ini. Setelah membatalkan niatnya itu, Garuda akan mengalihkan lirikan investasi kepada salah satu bank swasta di Indonesia. "Tapi belum ada keputusan final, bank yang mana," ujarnya.
Garuda Batal Akuisisi Optima
JAKARTA. Niat PT Garuda Capital Investama mencaplok PT Optima Kharya Securities ternyata kandas. Perusahaan tersebut akhirnya mengumumkan secara resmi pembatalan rencana akuisisi perusahaan sekuritas itu.Alasan pembatalan itu lantaran Garuda menilai pemegang saham maupun manajemen Optima tidak kooperatif. Komisaris Utama Garuda Capital Investama Subur Budhi Agung Santosa mengungkapkan Optima tidak kunjung memberikan data lengkap mengenai aset maupun kewajiban utang yang dimilikinya saat ini. "Kami telah minta datanya berbulan-bulan. Tapi mereka (Optima) malah muter-muter. Sehingga kami putuskan untuk mundur saja," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Senin (12/4).Selain itu, Garuda menilai masalah utang Optima sangat besar dan rumit. Utang yang berasal dari macetnya kontrak pengelolaan dana (KPD) ternyata melibatkan banyak investor institusi. Selain PT AJB Bumiputera 1912 dan PT Kereta Api Indonesia yang sudah terungkap ternyata banyak pengusaha hotel dan beberapa dana pensiun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga turut terlilit dalam masalah ini. Anehnya, niat Garuda mengakuisisi Optima sendiri terkesan tidak serius. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengaku belum pernah menerima surat permohonan dari Garuda Investama ini. Setelah membatalkan niatnya itu, Garuda akan mengalihkan lirikan investasi kepada salah satu bank swasta di Indonesia. "Tapi belum ada keputusan final, bank yang mana," ujarnya.