JAKARTA. Tanda tanya pembelian sebanyak 90 pesawat baru oleh PT Garuda Indonesia Tbk mulai terkuak. Dari nilai transaksi pembelian pesawat di Paris Air Show dengan total nilai US$ 20 miliar atau setara Rp 267 triliun, ternyata 80% di antaranya memakai skema operating lease. Penjelasan ini disampaikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk, saat dihubungi KONTAN Rabu (17/6). Sedangkan 20% sisanya, memakai skema pendanaan financial lease. Penggunaan skema operating lease ini jamak ditemui di industri penerbangan. Dengan skema ini, Garuda membeli pesawat dari pabrikan pesawat terbang. Lantas Garuda menjual kembali pesawat tersebut ke lessor dan langsung menyewakannya lagi kepada Garuda. Alhasil, pesawat terbang tersebut milik dari lessor. "Operating lease sedang jadi tren di industri penerbangan dan tidak menambah beban," jelasnya.
Garuda beli armada pakai skema sewa
JAKARTA. Tanda tanya pembelian sebanyak 90 pesawat baru oleh PT Garuda Indonesia Tbk mulai terkuak. Dari nilai transaksi pembelian pesawat di Paris Air Show dengan total nilai US$ 20 miliar atau setara Rp 267 triliun, ternyata 80% di antaranya memakai skema operating lease. Penjelasan ini disampaikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk, saat dihubungi KONTAN Rabu (17/6). Sedangkan 20% sisanya, memakai skema pendanaan financial lease. Penggunaan skema operating lease ini jamak ditemui di industri penerbangan. Dengan skema ini, Garuda membeli pesawat dari pabrikan pesawat terbang. Lantas Garuda menjual kembali pesawat tersebut ke lessor dan langsung menyewakannya lagi kepada Garuda. Alhasil, pesawat terbang tersebut milik dari lessor. "Operating lease sedang jadi tren di industri penerbangan dan tidak menambah beban," jelasnya.