Garuda bidik bisnis kargo 2017 naik 23%



JAKARTA. Perkembangan bisnis kargo tumbuh siginifikan. Potensi ini ditangkap juga oleh maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Direktur Kargo Garuda Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, dengan potensi market yang menarik, Garuda optimistis bisnis kargo tahun ini bisa meningkat. Hal itu nampak dari pertumbuhan bisnis kargo Garuda tahun lalu yang tumbuh sebesar 16% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dari sisi revenue kami tercatat US$ 228 juta. Itu adalah revenue 2016 dengan kenaikan 16%," ujar Sigit Muhartono di Jakarta, Kamis (23/2).


Dengan kondisi demikian, tahun ini, Garuda Indonesia membidik pertumbuhan bisnis kargo berkisar 22%-23%. Belum lagi, adanya sinergi dengan BUMN diyakini bisa membuat harga layanan kargo udara menjadi semakin bersaing. "Otomatis cost nanti akan turun," papar Sigit.

Pada 2016, kargo Garuda sedang dalam tahap konsolidasi. Setelah proses tersebut rampung, pihaknya telah memiliki strategi untuk bersaing di bidang kargo. Salah satunya, dengan menjalin kerja sama dengan sesama BUMN. "Bentuknya kerja sama seperti ini, untuk menyediakan supply chain," katanya.

Kerja sama tersebut secara teknis tergambar dengan Garuda menyediakan layanan kargo udara. Sementara untuk trucking dan warehouse akan disediakan oleh perusahaan penyedia jasa pergudangan dan logistik, PT Bhanda Ghara Reksa (persero).

Untuk aksi ini, Garuda Indonesia tak perlu menjadi investor untuk mengembangkan gudang dan jaringan distribusi. Sementara bagi BGR, akan mendapat keuntungan dengan meningkatkan layanan mereka.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk M Arif Wibowo menyatakan, logistik akan menjadi model bisnis yang berkembang pesat. Untuk itu, pihaknya mengoptimalkan layanan tersebut, selain menyediakan layanan untuk penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini