JAKARTA. Maskapai milik BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membutuhkan dana sebesar US$ 500 juta untuk melancarkan aksi bisnis perusahaan beserta anak usaha di tahun 2016. Rencananya, perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk penambahan maskapai melalui skema operating lease dan pengembangan teknologi informasi (TI). Kebutuhan dana sebesar US$ 500 juta terdiri dari kebutuhan biaya modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 160 juta untuk Garuda Indonesia, dan sisanya untuk anak usaha yaitu PT Citilink Indonesia, PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System Indonesia.
Garuda butuh dana US$ 500 juta
JAKARTA. Maskapai milik BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membutuhkan dana sebesar US$ 500 juta untuk melancarkan aksi bisnis perusahaan beserta anak usaha di tahun 2016. Rencananya, perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk penambahan maskapai melalui skema operating lease dan pengembangan teknologi informasi (TI). Kebutuhan dana sebesar US$ 500 juta terdiri dari kebutuhan biaya modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 160 juta untuk Garuda Indonesia, dan sisanya untuk anak usaha yaitu PT Citilink Indonesia, PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System Indonesia.