JAKARTA. Setelah dua periode kuartal I belakangan mencetak rapor biru, kinerja PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali kebakaran. Pada kuartal I 2017, perusahaan pelat merah itu mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sekitar US$ 98,49 juta. Memang rugi bersih triwulan pertama tahun ini masih lebih kecil ketimbang periode yang sama tiga tahun lalu. Pada kuartal I 2014, rugi bersih Garuda Indonesia membengkak hingga US$ 163,89 juta. Rapor Garuda Indonesia pada periode kuartal I tersebut sejalan dengan rapor tahunan mereka pada tahun yang sama. Pada tahun 2016 dan 2015, mereka mengantongi laba bersih masing-masing sebesar US$ 8,07 juta dan US$ 74,48 juta.
Garuda evaluasi rute merugikan
JAKARTA. Setelah dua periode kuartal I belakangan mencetak rapor biru, kinerja PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali kebakaran. Pada kuartal I 2017, perusahaan pelat merah itu mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sekitar US$ 98,49 juta. Memang rugi bersih triwulan pertama tahun ini masih lebih kecil ketimbang periode yang sama tiga tahun lalu. Pada kuartal I 2014, rugi bersih Garuda Indonesia membengkak hingga US$ 163,89 juta. Rapor Garuda Indonesia pada periode kuartal I tersebut sejalan dengan rapor tahunan mereka pada tahun yang sama. Pada tahun 2016 dan 2015, mereka mengantongi laba bersih masing-masing sebesar US$ 8,07 juta dan US$ 74,48 juta.