Garuda Food bangun pabrik minuman baru



JAKARTA. Produsen makanan dan minuman PT Garuda Food menambah investasi US$ 25 juta untuk membangun pabrik minuman kemasan. Perusahaan yang menginduk pada PT Tudung Putra Putri Jaya (Tudung Group) ini membangun pabrik itu di Surabaya, Jawa Timur.

Hartono Atmadja, Komisaris PT Garuda Food mengatakan, pabrik minuman ini mampu produksi 5 juta karton minuman per tahun. "Pabrik sudah beroperasi sejak Oktober 2014," kata Hartono usai bertemu Menteri Perindustrian di Jakarta, Selasa (3/3).

Satu karton minuman produksi Garuda Food berjumlah 24 botol, dengan isi satu botol 450 mililiter - 500 mililiter. Jika dijumlahkan, maka kapasitas pabrik minuman Garuda Food bisa mencapai 54 miliar liter per tahun.


Pabrik minuman ini akan memproduksi minuman berasa, khususnya minuman berbasis teh dalam kemasan botol yang sedang booming di Indonesia. Ada dua merek minuman teh kemasan Garuda Food ini, yaitu; My Tea Oolong dan Mirai Ocha.

Selain pabrik di Surabaya, Garuda Food juga punya pabrik air minum di Gunung Putri, Bogor. Sayangnya, Hartono enggan menjelaskan soal kapasitas produksi pabrik di Gunung Putri tersebut.

Dalam berbisnis minuman, Garuda Food menggandeng Suntory Beverage & Food Ltd. Kedua perusahaan ini melakoni bisnis minuman dengan membentuk perusahaan baru bernama PT Suntory Garuda Beverage.

Hartono menyebutkan, geliat bisnis yang dilakukan Garuda Food ini membidik kenaikan pendapatan 15%. Tak hanya dari bisnis minuman, Garuda Food akan memperkuat bisnis biskuit, dan camilan.

Selain itu, Garuda Food berusaha memperkuat merek dengan menjadi sponsorship klub sepakbola asal Prancis. Lewat minuman merek SuperO2, Garuda Food menjadi sponsor klub sepakbola Liga Prancis, Paris Saint Germain (PSG) sejak Januari lalu.

Tak hanya Garuda Food yang memperkuat bisnis minuman berasa, Januari lalu, Wings Group mengumumkan ekspansi ke bisnis teh dalam kemasan botol dengan merek Teh Javana. Potensi pasar yang besar menjadi alasan Wings masuk bisnis ini.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie