Garuda Indonesia (GIAA) Lunasi Sebagian Obligasi, Sisa Utang Sebesar Rp 7,75 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengumumkan telah menyelesaikan pelunasan sebagian obligasi dan sukuk sebesar US$ 50 juta atau setara dengan Rp 774,75 miliar. 

Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan, pelunasan sebagian surat utang dan sukuk perseroan dilakukan lewat skema tender offer pada Jumat 29 Desember 2023 lalu. Adapun Sumber dana yang digunakan berasal dari kas internal GIAA. 

"GIAA telah melakukan penyelesaian pelunasan sebagian surat utang dan sukuk, sebagaimana telah dipublikasikan dalam situs web Singapore Exchange atau SGX," kata Irfan dalam keterbukaan informasi BEI, pada Rabu, (3/1). 


Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Lolos dari Gugatan Banding Greylag Entities di Prancis

Lebih lanjut, Irfan menjelaskan bahwa GIAA tak hanya melakukan pembayaran pelunasan prinsipal atau pokok utang saja, namun juga melakukan pembayaran lainnya seperti, accrued interest, deffered payment in kind, dan beban pajak yang timbul senilai US$ 2,32 juta.

Dengan demikian, sisa jumlah pokok utang obligasi dan sukuk GIAA yaitu sebesar US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7,75 triliun. 

Dia mengatakan, adanya hal tersebut tidak berdampak langsung terhadap kegiatan operasional perseroan. GIAA juga memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan dengan normal.

 
GIAA Chart by TradingView

Diberitakan sebelumnya, rencana aksi korporasi pelunasan sebagian surat utang dan sukuk GIAA tersebut melalui skema tender offer kepada pemegang obligasi yang merupakan kreditur Garuda Indonesia dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

Baca Juga: Direktur Human Capital Garuda Indonesia Salman El Farisiy Tutup Usia di Umur 42 Tahun

Irfan mengungkapkan bahwa rencana pelunasan sebagian surat utang dan sukuk ini merupakan bagian dari langkah proaktif perusahaan untuk perbaikan kinerja ekuitas, melalui pengelolaan secara aktif atas aset, liabilitas dan ekuitas untuk mengoptimalkan efektivitas profil arus kas Perusahaan serta fundamental kinerja operasi Perusahaan. 

"Aksi korporasi ini juga menjadi representasi goodwill secara berkelanjutan perusahaan dalam memastikan proses penyelesaian kewajiban terhadap para kreditur dapat menjadi semakin agile dan prudent,” ujarnya.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Targetkan Laba US$ 399 Juta Pada Tahun 2023

Menurut dia, pelunasan sebagian itu juga telah mempertimbangkan volatilitas pasar yang terjadi saat ini termasuk peningkatan suku bunga di pasar mata uang dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli