Garuda Indonesia (GIAA) Optimistis dengan Prospek Bisnis Penerbangan Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) optimistis dengan prospek bisnis penerbangan di tahun 2022 yang mulai menunjukkan pemulihan. Perusahaan pelat merah ini pun terus berupaya meningkatkan kualitas layanannya.

Salah satu upaya Garuda Indonesia adalah bekerja sama dengan Bank UOB Indonesia dalam rangka pemberian kemudahan pembelian tiket pesawat bagi konsumen. Penandatanganan kerja sama tersebut berlangsung pada Rabu (11/5) ini.

Bank UOB Indonesia sendiri memiliki layanan bank digital bernama TMRW (dibaca Tomorrow). Dari kerja sama ini, fasilitas pinjaman e-commerce TMRW yaitu TMRW Pay akan menjadi mitra resmi layanan tiket Garuda Indonesia. 


Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Mengajukan Perpanjangan Masa PKPU Selama 30 Hari

“Kami lihat kerja sama ini punya potensi manfaat yang besar bagi Garuda dan Bank UOB Indonesia. Sebab, keduanya sama-sama punya basis pelanggan yang besar,” ungkap dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (11/5).

Irfan menambahkan, transportasi pesawat pada akhirnya tetap menjadi pilihan favorit dan teraman bagi konsumen untuk bepergian di tengah masa pandemi. Maka dari itu, Garuda Indonesia semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada para konsumennya. Dalam hal ini, konsumen bisa merasakan pengalaman berharga ketika terbang bersama Garuda Indonesia.

Dalam kesempatan sebelumnya, Irfan juga menyebut, walau masih dalam periode restrukturisasi, Garuda Indonesia tetap mengupayakan transformasi menjadi perusahaan yang profitable di masa depan.

Garuda Indonesia akan lebih fokus pada penerbangan dengan rute domestik, terlepas masih adanya keterbatasan jumlah armada pesawat. Per Maret 2022, jumlah pesawat yang dapat beroperasi milik Garuda Indonesia hanya mencapai 29 unit.

 
GIAA Chart by TradingView

Kinerja operasional Garuda Indonesia pun sebenarnya sudah mulai pulih seiring dengan penurunan kasus Covid-19 yang disertai kemudahan syarat perjalanan udara bagi masyarakat. Yang terbaru, ketika puncak arus balik Lebaran pada 8 Mei lalu, Garuda Indonesia mampu melayani 341 penerbangan yang mengangkut sebanyak 51.323 penumpang. 

Selain itu, pada 4 Juni nanti Garuda Indonesia akan mulai memberangkatkan sekitar 50.000 jemaah haji ke Tanah Suci dari berbagai embakarsi. “Dengan adanya perbaikan dari sisi operasional ini memperlihatkan bahwa Garuda pantas untuk dipertahankan,” tandas Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .