Garuda Indonesia (GIAA) segera operasikan empat pesawat kargo



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan (GIAA) menambah jumlah pesawat cargo menjadi 4 unit dalam waktu dekat ini. Hal ini dilakukan sebagai respon atas semakin meningkatnya permintaan pengiriman barang lewat udara.

Sebagaimana diketahui menggeliatnya e-commerce membuat volume pengiriman barang semakin meningkat. Selain itu, jumlah ekspor ikan yang terus naik dari sentra-sentra perikanan di wilayah Indonesia bagian timur juga mendorong bertumbuhnya permintaan jasa cargo udara.

Saat ini perusahaan berkode GIAA di Bursa Efek Indonesia ini telah mengoperasikan dua pesawat cargo, yakni tipe Boeing 737-300 dan Boeing 737-400, yang masing-masing berkapasitas angkut 15 dan 18 ton.


Dalam beberapa waktu ke depan, perseroan akan menambah dua pesawat cargo, yaitu Airbus A330 yang berkapasitas angkut 60 ton dan Boeing 737-800 yang berkapasitas angkut 23 ton.

Direktur Kargo dan Pengembangan Bisnis Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengatakan, dua pesawat yakni A330 dan B737-800 akan melayani cargo untuk rute regional karena kapasitasnya lebih besar. Sekaligus, akan meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang.

“Selama ini pesawat yang membawa cargo dari daerah harus transit ke Bandara Soekarno-Hatta sebelum barang tersebut melanjutkan ke daerah tujuan. Dengan bertambahnya pesawat khusus cargo, hal ini akan meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang, karena langsung menuju ke tujuan tanpa harus transit di Jakarta,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (24/5).

Dua pesawat tersebut masih dalam proses konversi yang dikerjakan oleh anak usaha Garuda Indonesia, PT GMF AeroAsia Tbk (GMF). Tambahan pesawat cargo yang dioperasikan tersebut juga dalam rangka untuk mendukung ekspor perikanan nasional.

Sebagaimana diketahui, saat ini ekspor perikanan nasional terus mengalami peningkatan. Agar komoditas tersebut tetap terjaga kesegarannya hingga ke tujuan, layanan cargo yang handal sangat diperlukan. Penambahan pesawat khusus cargo ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan perseroan di luar non-penumpang.

“Semisal dari Makassar, Manado atau Ambon sebagai Hub akan mengumpulkan ikan dari pulau-pulau sumber ikan di sekitarnya dan selanjutnya akan dibawa langsung ke pasar ekspor dengan pesawat A330 dan B737-800 bisa direct flight ke China atau Jepang,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini