Garuda Indonesia incar penerbangan jarak pendek



JAKARTA. Untuk memenuhi permintaan penerbangan di wilayah pedalaman Indonesia, maskapai Garuda Indonesia berencana untuk membuka jalur penerbangan jarak dekat dengan memakai pesawat baling-baling alias propeller.

Capt Novianto Herupratomo, Direktur Operasional Garuda Indonesia, mengatakan, saat ini perseroan terus menggodok rencananya itu dan belum ada target khusus kapan rencana tersebut terealisasi.

Menurut dia, alasan perseroan mengincar pasar propeller yaitu, selama ini pasar penumpang di daerah terpencil khususnya di kawasan timur Indonesia nyaris tak tergarap karena bandara tidak bisa didarati pesawat berbadan besar.


Sejumlah rute pedalaman yang siap diterbangi Garuda diantaranya yaitu pedalaman Kalimantan dan Sumatera. "Kalau jadi, perseroan akan menggunakan sejumlah pesawat propeller tersebut untuk jadi feeder Garuda," terang Novianto baru-baru ini.

Menurut Novianto, hingga saat ini perseroan belum menentukan jenis pesawat propeller yang akan beroperasi di sejumlah rute-rute yang sulit dijangkau pesawat berbadan besar tersebut. "Kami belum memikirkan sejauh itu," ungkapnya.

Jika Garuda jadi merealisasikan konsep penerbangan jarak pendek tersebut, maka sudah dapat dipastikan Garuda akan berhadapan langsung dengan pemain bisnis propeller yang sudah lebih dahulu hadir di Indonesia yaitu Susi Air dan Lion Air.

Susi Air yang baru saja menjadi maskapai berjadwal mengoperasikan pesawat propeller seperti Cessna C208B Grand Caravan, Piaggio P180 Avanti, dan Pilatus PC-6 Porter. Saat ini Susi Air memiliki 31 pesawat jenis Cessna C208B Grand Caravan, tujuh unit Pilatus PC-6 Porter, tiga unit Piaggio P180 Avanti, dan dua unit helikopter.

Sementara, pemain lainnya yang fokus dalam bisnis penerbangan propeller yaitu anak usaha Lion Air yaitu Wings Air. Beberapa waktu lalu, Wings Air menambah pesanan 27 unit pesawat baling-baling ATR 72-600 dari ATR Aircraft, pabrikan pesawat asal Prancis. Tambahan tersebut menjadikan total pesawat yang dipesan Wings kepada ATR sebanyak 60 unit terdiri dari 20 ATR 72-500s dan 40 ATR 72-600. (Sanusi/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri