Garuda Indonesia kekurangan 100 pilot per tahun



JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk saat ini membutuhkan 100 pilot setiap tahun hingga 2015. Kebutuhan pilot ini untuk menerbangkan pesawat Garuda Indonesia yang akan bertambah hingga tahun 2015 menjadi 154 pesawat.

Pujobroto, Vice President  Corporate Communications Garuda Indonesia mengatakan, kebutuhan pilot kebanyakan direkrut dari dua sekolah pilot yang ada di Indonesia, yakni Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang dan dari Bali International Flight Academy (BIFA) di Bali.

"Sebagian besar pilot Garuda diambil dari STP Curug dan BIFA ini," kata Pujo di Kantor Diklat Garuda, Rabu (23/1). Namun begitu, garuda Indonesia juga menerima pilot kewarganegaraan asing yang memiliki berpengalaman.


Namun, kata Pujo, untuk menjadi pilot asing saat ini cukup berat. "Untuk co-pilot syaratnya harus berpengalaman jam terbang 500 jam dan untuk kapten pilot syaratnya telah terbang 1.000 jam," tegas Pujo.

Menurut Pujo, dalam mengoperasikan pesawat, Garuda Indonesia menjalankan prinsip single rating policy yang berarti, tiap pilot menerbangkan satu tipe pesawat saja dalam sehari-hari. Misalkan, ada pilot yang hanya menerbangkan jenis Boeing saja, dan ada pilot yang khusus menerbangkan pesawat jenis Airbus saja.

"Kalaupun dia (pilot) akan ganti tipe pesawat, pilot tersebut harus dididik dulu sebelumnya. Lama pendidikan tersebut sekitar 3 bulan-6 bulan," kata Pujo. Selain itu, Pujo menyatakan, saat ini Garuda Indonesia memiliki 980 pilot yang menerbangkan 94 pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri