KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Garuda Indonesia (persero) Tbk menjelaskan penurunan harga saham perusahaan yang terjadi lebih diakibatkan ada persepsi negatif dari investor. Seperti diketahui, adanya penolakan dua komisaris terhadap laporan keuangan tahun lalu berimbas adanya persepsi negatif dari investor. Penyebabnya GIAA memasukkan pendapatan perjanjian dari PT Mahata Aero Teknologi dan pendapatan serta piutang PT Sriwijaya Air ke laporan kuangan tahun lalu. Masing-masing berjumlah US$ 239,94 juta dan US$ 28 juta plus PPN US$ 2,8 juta. Padahal manajemen menyatakan bahwa dissenting opinion dari dua komisaris tersebut telah putus di RUPST lalu, yang berarti laporan keuangan diterima. Lebih jauh, manajemen menyatakan pencatatan tersebut sesuai dengan PSAK 23, apalagi bila perjanjian putus atau batal tidak akan mengurangi hak tagih terhadap Mahata.
Garuda Indonesia menjelaskan soal harga sahamnya yang turun
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Garuda Indonesia (persero) Tbk menjelaskan penurunan harga saham perusahaan yang terjadi lebih diakibatkan ada persepsi negatif dari investor. Seperti diketahui, adanya penolakan dua komisaris terhadap laporan keuangan tahun lalu berimbas adanya persepsi negatif dari investor. Penyebabnya GIAA memasukkan pendapatan perjanjian dari PT Mahata Aero Teknologi dan pendapatan serta piutang PT Sriwijaya Air ke laporan kuangan tahun lalu. Masing-masing berjumlah US$ 239,94 juta dan US$ 28 juta plus PPN US$ 2,8 juta. Padahal manajemen menyatakan bahwa dissenting opinion dari dua komisaris tersebut telah putus di RUPST lalu, yang berarti laporan keuangan diterima. Lebih jauh, manajemen menyatakan pencatatan tersebut sesuai dengan PSAK 23, apalagi bila perjanjian putus atau batal tidak akan mengurangi hak tagih terhadap Mahata.