KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mulai melayani penerbangan umrah bagi jamaah asal Indonesia yang berada di Sulawesi Selatan dan sekitarnya seiring dengan telah dioperasikannya kembali Bandara Internasional Sultan Hasanuddin untuk layanan penerbangan umrah maupun penerbangan luar negeri lainnya mulai Selasa (3/5) . Pada penerbangan perdana umrah dari Makassar ini, PT Garuda Indonesia Tbk (
GIAA) mengangkut sedikitnya 259 calon jemaah umrah melalui penerbangan langsung tanpa transit rute Makassar - Madinah. Penerbangan Umrah dari Makassar ini akan dilayani tiga kali selama bulan Mei 2022 dengan menggunakan armada Airbus A330-900 Neo yang berkapasitas 22 penumpang kelas bisnis dan 277 penumpang kelas ekonomi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dilayaninya penerbangan umrah dari Makassar ini diharapkan dapat memberikan pilihan yang lebih beragam bagi calon jemaah umrah untuk berangkat melaksanakan ibadah di Tanah Suci tanpa melalui transit terlebih dahulu di Jakarta.
Baca Juga: Garuda Indonesia Proyeksikan Angkut 95.000 Penumpang di Puncak Season Lebaran "Ke depannya kami akan terus memaksimalkan peluang pengembangan jaringan penerbangan langsung untuk layanan umrah dari berbagai wilayah keberangkatan lainnya asal jamaah umrah, sehingga aksesibilitas layanan penerbangan umrah akan semakin
seamless melalui penerbangan tanpa transit menuju Tanah Suci," ungkap dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (3/5). Lebih lanjut, pengoperasian kembali penerbangan umrah dari Makassar ini merupakan salah satu bentuk komitmen Garuda Indonesia sebagai
national flag carrier untuk senantiasa berpartisipasi aktif dalam menjembatani kebutuhan masyarakat yang dalam hal ini melaksanakan perjalanan ibadah ke Tanah Suci melalui penyediaan layanan penerbangan yang aman dan nyaman dengan konsistensi penerapan protokol kesehatan, khususnya di era kenormalan baru, melalui konektivitas penerbangan langsung dari wilayah asal calon jemaah umrah. "Beroperasinya layanan penerbangan umrah dari Makassar ini juga turut menjadi momentum penting atas langkah berkelanjutan kami dalam mengoptimalkan pasar penerbangan umrah melalui perluasan jaringan penerbangan umrah di berbagai kota besar di Indonesia,” terang Irfan. Irfan melanjutkan, Garuda Indonesia memahami antusiasme dan kerinduan masyarakat untuk kembali melaksanakan perjalanan ibadah ke Tanah Suci yang sebelumnya telah tertunda selama lebih dari dua tahun. Oleh karena itu, pihak Garuda Indonesia tentunya akan terus memantau perkembangan dan menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran perjalanan Ibadah umrah bagi seluruh calon jemaah.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, dengan pembukaan rute penerbangan langsung tentunya membuka peluang lebih besar bagi potensi ekonomi sebagai
multiplier effect dari kehadiran layanan penerbangan umrah dari Makassar. Penerbangan ini juga ditujukan untuk mengakomodasi permintaan pasar di Indonesia Timur seperti Palu, Kendari, Ambon, hingga Papua. Diharapkan Garuda Indonesia selalu memastikan kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan. "Diharapkan pula ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat dalam upaya pemulihan ekonomi dengan hadirnya layanan
direct cargo," tuturnya.
Dengan dioperasikannya penerbangan umrah dari Makassar, saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan sedikitnya 9 penerbangan ke Tanah Suci yang dilayani melalui 3 kota besar yaitu Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Lebih lanjut, Irfan Setiaputra mengungkapkan, sebagai maskapai pembawa bendera bangsa dengan jumlah jemaah umrah terbesar di dunia, menjadi sebuah keniscayaan bagi Garuda Indonesia untuk senantiasa menjalankan mandat dalam menyediakan aksesibilitas layanan penerbangan Umrah yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia menuju Tanah Suci. "Oleh karena itu, aksesibilitas jaringan penerbangan ini yang kami pastikan akan terus kami perkuat dan optimalkan ke depannya," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari