KONTAN.Co.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (
GIAA) memproyeksikan tahun 2024 sebagai momentum pertumbuhan trafik penerbangan umrah. Hal ini turut terefleksikan dalam rencana produksi umrah tahun 2024, di mana Garuda Indonesia akan merealisasikan sejumlah inisiatif pengembangan layanan penerbangan umrah, termasuk perluasan jaringan penerbangan serta peningkatan frekuensi penerbangan umrah dari Jakarta menjadi 15 kali per minggu pada 2024. Angka ini terdiri dari 12 penerbangan menuju Jeddah dan 3 penerbangan ke Madinah. Langkah optimistis tersebut selaras dengan kinerja positif lini bisnis umrah Garuda Indonesia di sepanjang tahun 2023, di mana Garuda Indonesia berhasil mengangkut sedikitnya 386.635 jemaah pada periode Januari-Oktober 2023. Jumlah tersebut meningkat sebesar 86,97% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya ketika Garuda Indonesia kembali mulai mengoperasikan penerbangan ke Tanah Suci di masa transisi pandemi menuju endemi.
Dengan kinerja positif tersebut, Garuda Indonesia pada periode
year to date (YtD) Oktober 2023 berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari lini bisnis penerbangan umrah sebesar 102% jika dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga: Dirut Garuda Sebut Rencana Merger Citilink dan Pelita Air Masih dalam Penjajakan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, berbagai indikator tersebut merupakan sinyal positif bagi masa depan ekosistem
market umrah, khususnya di tahun 2024. Selain merepresentasikan animo masyarakat untuk beribadah ke Tanah Suci, tren positif bisnis umrah pada 2023 turut menggambarkan optimisme geliat halal travel di Indonesia pada 2024. "Ini tentunya harus disikapi sebagai momentum positif dalam memaksimalkan peluang pasar penerbangan bagi jemaah umrah di Indonesia,” ujar Irfan dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (1/12). Sebagai maskapai pembawa bendera bangsa, Garuda Indonesia mewujudkan keseriusan tersebut dengan melakukan langkah-langkah pengembangan berkelanjutan untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan penerbangan umrah yang reliable. Terlebih lagi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia. Sebagai wujud komitmen tersebut, pada 2024 Garuda Indonesia akan terus mengembangkan jaringan penerbangan umrah dari berbagai kota di Indonesia, salah satunya dari Solo, untuk melengkapi sejumlah rute penerbangan langsung Indonesia – Arab Saudi yang telah diresmikan di sepanjang 2023. Lebih lanjut, untuk mewujudkan waktu perjalanan yang efisien, Garuda Indonesia akan terus berupaya menerapkan jadwal penerbangan terbaik agar seluruh penerbangan umrah tersebut terkoneksi secara optimal dengan jadwal penerbangan domestik dari/menuju berbagai kota asal para jemaah. Pada aspek bisnis, langkah pengembangan juga diwujudkan melalui implementasi Sistem Reservasi Group Booking Garuda Umrah mulai 8 Desember 2023 mendatang. Melalui sistem tersebut, seluruh agen Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dapat melakukan
end-to-end business process pembelian tiket group umrah, mulai dari reservasi hingga penerbitan tiket, secara mandiri dan
real time (24 jam). “Langkah tersebut merupakan wujud komitmen kami dalam menghadirkan infrastruktur yang
reliable bagi seluruh mitra kami, sehingga akan memberikan kemudahan serta efisiensi dalam proses reservasi yang sebelumnya harus dilakukan secara manual,” jelas Irfan. Implementasi sistem tersebut kelak bakal menjadikan Garuda Indonesia sebagai maskapai penyedia sistem umrah
group booking pertama di Indonesia.
Irfan menambahkan, pihaknya optimistis langkah penguatan ekosistem pasar penerbangan umrah menjadi sebuah landasan penting dalam memastikan inisiatif dalam pengembangan pasar umrah dapat berjalan selaras dengan dukungan
stakeholder penerbangan umrah, termasuk
travel agent perjalanan umrah. Hal tersebut yang akan terus diintensifkan salah satunya melalui gelaran forum komunikasi bersama
travel agent umrah yang secara berkala. Di samping itu, Garuda Indonesia akan terus melakukan evaluasi serta kajian yang
prudent untuk memperluas
market dan jaringan penerbangan menuju Tanah Suci sesuai dengan
outlook bisnis perusahaan serta
outlook industri umrah. "Kami optimistis kolaborasi yang sinergis antar berbagai unsur akan mendorong terciptanya ekosistem yang positif, yang pada akhirnya memberikan lebih banyak nilai tambah bagi masyarakat dalam perjalanan ibadah mereka menuju Tanah Suci,” pungkas Irfan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .