KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meliht peluang bisnis pengiriman kargo lewat udara bakal menjanjikan. Hal itu seiring dengan pertumbuhan e-commerce di mana berbagai transaksi antar wilayah yang cukup jauh semakin tinggi. Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengatakan, hingga semester I-2019, GIAA telah melayani sekitar 300.000 ton kargo. “Target tahun ini proyeksinya 420.000 ton,” katanya pada Kamis (11/9). Adapun pada tahun lalu, GIAA telah mengangkut sekitar 390.000 ton kargo. Baca Juga: Garuda Indonesia luncurkan platform ekosistem logistik terintegrasi Tauberes Tahun depan, Iqbal juga mengatakan Garuda Indonesia akan menambah jumlah pesawat kargonya menjadi delapan unit. Saat ini, GIAA telah mengoperasikan dua unit pesawat freighter. Bahkan, di tahun depan GIAA akan menggunakan satu pesawat bertipe wide body Airbus 330 untuk dijadikan pesawat freighter. Selain Airbus 330, GIAA juga akan menggunakan Boeing 737-800 dan Boeing 737-400. Untuk Airbus 330 akan dioperasikan untuk freigher domestik dan internasional. Kata Iqbal, untuk beberapa rute, saat ini layanan kargo Garuda Indonesia sedikit kewalahan karena permintaan cukup tinggi. “Ada juga beberapa rute yang kargonya tidak ramai,” katanya. Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) optimis semester II-2019 jauh lebih baik Mengutip laporan keuangan Garuda Indonesia, pendapatan kargo GIAA mengalami pertumbuhan 29,87% di semester I 2019 dibanding periode yang sama tahun 2018 menjadi US$ 161,62 juta.
Garuda Indonesia optimistis kargo mencapai 420.000 ton tahun ini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meliht peluang bisnis pengiriman kargo lewat udara bakal menjanjikan. Hal itu seiring dengan pertumbuhan e-commerce di mana berbagai transaksi antar wilayah yang cukup jauh semakin tinggi. Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengatakan, hingga semester I-2019, GIAA telah melayani sekitar 300.000 ton kargo. “Target tahun ini proyeksinya 420.000 ton,” katanya pada Kamis (11/9). Adapun pada tahun lalu, GIAA telah mengangkut sekitar 390.000 ton kargo. Baca Juga: Garuda Indonesia luncurkan platform ekosistem logistik terintegrasi Tauberes Tahun depan, Iqbal juga mengatakan Garuda Indonesia akan menambah jumlah pesawat kargonya menjadi delapan unit. Saat ini, GIAA telah mengoperasikan dua unit pesawat freighter. Bahkan, di tahun depan GIAA akan menggunakan satu pesawat bertipe wide body Airbus 330 untuk dijadikan pesawat freighter. Selain Airbus 330, GIAA juga akan menggunakan Boeing 737-800 dan Boeing 737-400. Untuk Airbus 330 akan dioperasikan untuk freigher domestik dan internasional. Kata Iqbal, untuk beberapa rute, saat ini layanan kargo Garuda Indonesia sedikit kewalahan karena permintaan cukup tinggi. “Ada juga beberapa rute yang kargonya tidak ramai,” katanya. Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) optimis semester II-2019 jauh lebih baik Mengutip laporan keuangan Garuda Indonesia, pendapatan kargo GIAA mengalami pertumbuhan 29,87% di semester I 2019 dibanding periode yang sama tahun 2018 menjadi US$ 161,62 juta.