Garuda Indonesia optimistis target laba internal Rp 1 triliun dapat tercapai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada awal tahun ini menargetkan laba bersih sebesar Rp 1 triliun. Untuk mencapai target tersebut, GIAA melakukan berbagai manuver seperti menaikkan tarif tiket, menaikkan tarif kargo, serta memaksimalkan layanan makan dan minuman seperti bekerjasama dengan Hoka-Hoka Bento.

Kendati demikian, pada 16 Februari 2019 kemarin, GIAA menurunkan harga tiket di beberapa rute atas permintaan masyarakat karena dinilai terlampau tinggi. Alhasil, perusahaan itu menurunkan harga tiket sebesar 20%.

Atas hal itu, GIAA tetap yakin di tahun ini bisa mencatat laba Rp 1 triliun. "Internal target Rp 1 triliun, kita sangat agresif," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara kepada Kontan.co.id pada Senin (18/2).


Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Garuda Indonesia hanya mematok laba bersih tahun 2019 US$ 7 miliar atau sekitar Rp 98 miliar dengan kurs Rp 14.100 per US$ 1.

Karena sumber pendapatan utama yakni tiket kini harus turun 20%, Ari menjelaskan pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan pendapatan lain-lain. Sayangnya saat dihubungi, Ari belum mau membeberkan sumber pendapatan lain yang akan digenjot Grup Garuda Indonesia.

Setidaknya ketika tarif turun 20%, kata Ari, tingkat ketirisan Garuda Indonesia dan Citilink naik masing-masing 27% dan 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli