Garuda Indonesia putus kontrak 700 pegawai, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Maskapai penerbangan milik pemerintah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengumumkan percepatan penghentian kontrak kerja terhadap 700 pegawai. Pandemi corona menekan bisnis Garuda Indonesia sehingga harus mengakhiri kerja sama kontrak dengan banyak pegawai.

Sebelumnya, ratusan karyawan tersebut telah menjalani kebijakan unpaid leave sejak Mei 2020. Mengingat, sejak PSBB dimulai pada Maret 2020, penumpang pesawat terbang berkurang drastis.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, ratusan karyawan tersebut diselesaikan lebih awal kontraknya. Mereka juga merupakan karyawan dengan status tenaga kerja kontrak. “Melalui penyelesaian kontrak lebih awal tersebut, Garuda Indonesia memastikan akan memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk pembayaran di awal atas kewajiban perusahaan terhadap sisa masa kontrak karyawan,” ujar Irfan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/10/2020).


Irfan menambahkan, keputusan tersebut terpaksa diambil perusahaan setelah melakukan berbagai upaya penyelamatan untuk memastikan keberlangsungan perusahaan di tengah tantangan dampak pandemi Covid-19. “Ketika maskapai lain mulai mengimplementasikan kebijakan pengurangan karyawan, kami terus berupaya mengoptimalkan langkah strategis guna memastikan perbaikan kinerja perusahaan demi kepentingan karyawan dan masa depan bisnis Garuda Indonesia,” kata dia.

Baca juga: Lelang rumah sitaan Bank BNI dibuka Rp 220 juta, lokasi di Kota Bekasi

Namun, lanjut Irfan, keputusan berat tersebut terpaksa harus diambil di tengah situasi yang masih penuh dengan ketidakpastian ini. “Kami turut menyampaikan rasa terima kasih kepada karyawan yang terdampak kebijakan ini, atas dedikasi dan kontribusinya yang telah diberikan terhadap perusahaan hingga saat ini,” ungkapnya.

Irfan menjelaskan, pandemi Covid-19 ini di luar perkiraannya. Kondisi pandemi ini memberikan dampak jangka panjang terhadap kinerja perusahaan yang sampai saat ini belum menunjukkan perbaikan signifikan.

“Namun, kami yakini segala langkah dan upaya perbaikan yang terus akan kami lakukan ke depan dapat mendukung upaya pemulihan kinerja Garuda Indonesia agar dapat bertahan melewati krisis pada masa pandemi dan menjadi penguat fondasi bagi keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "700 Karyawan Garuda Diputus Kontraknya",

Penulis : Akhdi Martin Pratama Editor : Bambang P. Jatmiko

Selanjutnya: Demonstran Thailand minta bantuan Jerman, untuk apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto