Garuda Indonesia sesuaikan harga tiketnya berdasarkan supply and demand



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca Peak Season Natal dan Tahun Baru 2019, Garuda Indonesia Group telah menyesuaikan harga tiketnya sesuai supply & demand. Pada jam tertentu pada rute rute tertentu dengan demand yang sudah mulai normal, Garuda Indonesia Group sudah menerapkan subclass harga moderat atau lebih rendah sesuai suply dan demand.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan, mengatakan beberapa rute penerbangan yang sudah mulai menunjukkan demand normal tersebut antara lain rute-rute ke Denpasar, Yogyakarta, dan Surabaya.

"Pada jam-jam tertentu telah memberlakukan harga moderat atau lebih rendah dengan potongan hingga lima puluh persen setelah sebelumnya dominan menawarkan harga batas atas," ujar Ikhsan, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/1).


Ikhsan menjelaskan, masyarakat dapat mengunjungi web resmi Garuda Indonesia Group atau web online travel agent (OTA) atau melalui travel agent untuk melakukan transaksi untuk mendapatkan harga terbaik tersebut.

Menurut Ikhsan, harga tiket penerbangan pada jam tertentu pada rute-rute tersebut variatif dari harga terendah hingga tertinggi. Penerapan harga sesuai suply dan demand tersebut perlu dilakukan oleh maskapai untuk memaksimalkan tingkat isian pesawat dan memaksimalkan revenue ditengah cost penerbangan yang semakin meningkat.

Selain itu, sebagai bagian dari keberpihakan Garuda Indonesia kepada rakyat, Garuda Indonesia memiliki program pemberian potongan harga khusus kepada veteran, manula dan pelajar. Garuda Indonesia memberlakukan potongan harga hingga 25 persen bagi penumpang manula, veteran dan pelajar tersebut melalui program promo khusus maskapai.

Garuda Indonesia juga sedang membahas untuk memberikan potongan harga bagi para penjaga perbatasan dan para guru di pedalaman sebagai apresiasi Garuda Indonesia atas dedikasi mereka kepada Bangsa dan Negara. (Sanusi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Tiket Pesawat Melonjak, Ini yang Dilakukan Garuda Indonesia Group"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .