Garuda Indonesia targetkan laba di tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat kerugian di tahun 2017 senilai US$ 155,36 juta. Berbeda dengan capaian tahun 2016 yang saat itu memperoleh laba sebesar US$ 59,17 juta.

Di lihat dari laporan keuangan, perusahaan dengan kode saham GIAA mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 7% di tahun 2017 menjadi US$ 4,1 miliar dari sebelumnya US% 3,7 miliar di tahun sebelumnya. Akan tetapi beban usaha perusahaan juga tumbuh dari US$ 3,79 miliar menjadi US$ 4,23 miliar.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury melihat berdasarkan perhitungan internal, perusahaan akan mencapai break even point (BEP). “Targetnya ada laba dari US$ 5 juta sampai US$ 10 juta,” katanya pada Senin (9/4).


Review secara intensif terkait rute perjalanan akan menjadi fokus Garuda Indonesia di tahun ini. Beberapa rute yang tidak memberikan keuntungan juga disebut Pahala dimungkinkan untuk ditutup.

Adapun rencananya untuk penerbangan internasional Garuda Indonesia ingin menambah dua rute tambahan ke China. “Dengan tujuh destinasi (ke China) kelihatannya mencukupi. Tahun ini juga buka satu destinasi baru dari Denpasar ke Mumbai, diharapkan pertumbuhannya besar,” ungkap Pahala.

Pahala juga mengatakan, maskapai Citilink direncanakan ada penambahan tiga pesawat baru bertipe Airbus 320. Akan tetapi ada beberapa pesawat juga yang tidak beroperasi karena proses redelivery. Dari 50 pesawat Citilink di 2017, di tahun ini justru berkurang menjadi 48 pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat