JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berniat membersihkan neracanya dari akumulasi kerugian. Emiten itu berniat melakukan kuasi reorganisasi dengan melakukan pemangkasan nilai nominal saham di tahun ini. Pemilihan waktu kuasi reorganisasi disesuaikan dengan rencana perubahan acuan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Direktur Keuangan GIAA Elisa Lumbatoruan menuturkan, akumulasi kerugian emiten itu sampai akhir 2010 mencapai Rp 6,8 triliun. Namun defisit ini belum diperhitungkan dengan hasil penawaran saham baru alias inital public offering (IPO) yang berlangsung awal tahun ini. Ini yang menjadi alasan manajemen Garuda untuk melakukan kajian terlebih dulu. "Yang pasti, kami akan meminta persetujuan dari pemegang saham dahulu," ujar dia. Karena defisit masih tersisa sampai periode pelaporan keuangan tahun 2010, GIAA belum mampu membagikan dividen kepada para pemegang saham. "Jika kami jadi melakukan kuasi reorganisasi, tahun depan kami bisa membagikan dividen," ujar Elisa. Namun tanpa kuasi reorganisasi, emiten itu baru bisa membagi dividen di tahun 2014.
Garuda ingin melakukan kuasi reorganisasi di tahun ini (update)
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berniat membersihkan neracanya dari akumulasi kerugian. Emiten itu berniat melakukan kuasi reorganisasi dengan melakukan pemangkasan nilai nominal saham di tahun ini. Pemilihan waktu kuasi reorganisasi disesuaikan dengan rencana perubahan acuan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Direktur Keuangan GIAA Elisa Lumbatoruan menuturkan, akumulasi kerugian emiten itu sampai akhir 2010 mencapai Rp 6,8 triliun. Namun defisit ini belum diperhitungkan dengan hasil penawaran saham baru alias inital public offering (IPO) yang berlangsung awal tahun ini. Ini yang menjadi alasan manajemen Garuda untuk melakukan kajian terlebih dulu. "Yang pasti, kami akan meminta persetujuan dari pemegang saham dahulu," ujar dia. Karena defisit masih tersisa sampai periode pelaporan keuangan tahun 2010, GIAA belum mampu membagikan dividen kepada para pemegang saham. "Jika kami jadi melakukan kuasi reorganisasi, tahun depan kami bisa membagikan dividen," ujar Elisa. Namun tanpa kuasi reorganisasi, emiten itu baru bisa membagi dividen di tahun 2014.