JAKARTA. PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) Tbk (Garuda) mengaku keberatan jika jumlah penerbangannya dikurangi. Hal itu akan bertentangan dengan usulan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan yang meminta pengurangan frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno Hatta, karena sudah terlalu padat. "Sesuai ilmu ekonomi jika frekuensi penerbangan lebih sedikit dari permintaan, sehingga nantinya harga menjadi naik sehingga dapat mengganggu pasar," ujar Senior Manajer Komunikasi Eksternal Garuda Ikhsan Rosan, Rabu (20/11). Iksan menjelaskan penerapan frekuensi penerbangan dirancang karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pihak Garuda menilai jika permintaan terus meningkat maka secara otomatis frekuensi penerbangan akan terus ditambah.
Garuda keberatan penerbangannya dikurangi
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) Tbk (Garuda) mengaku keberatan jika jumlah penerbangannya dikurangi. Hal itu akan bertentangan dengan usulan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan yang meminta pengurangan frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno Hatta, karena sudah terlalu padat. "Sesuai ilmu ekonomi jika frekuensi penerbangan lebih sedikit dari permintaan, sehingga nantinya harga menjadi naik sehingga dapat mengganggu pasar," ujar Senior Manajer Komunikasi Eksternal Garuda Ikhsan Rosan, Rabu (20/11). Iksan menjelaskan penerapan frekuensi penerbangan dirancang karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pihak Garuda menilai jika permintaan terus meningkat maka secara otomatis frekuensi penerbangan akan terus ditambah.