KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri maskapai penerbangan dunia mendapat pukulan telak saat pandemi Covid-19. Tak terkecuali bagi industri penerbangan Indonesia. Hampir semua maskapai nasional telah melakukan perampingan karyawan. Bermula dari Garuda Indonesia yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 150 pilotnya, kemudian disusul oleh Lion Air Group yang memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak 2.600 karyawannya, dan yang terbaru adalah Sriwijaya Air. Pengamat penerbangan AIAC Arista Atmadjati mengatakan, imbas pandemi Covid-19 yang sudah mulai merebak pada Februari lalu masih terasa berat oleh semua maskapai nasional. Rendahnya tingkat okupansi telah menggerus pendapatan maskapai.
Garuda, Lion Air, dan Sriwijaya ramai-ramai PHK karyawan, mengapa?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri maskapai penerbangan dunia mendapat pukulan telak saat pandemi Covid-19. Tak terkecuali bagi industri penerbangan Indonesia. Hampir semua maskapai nasional telah melakukan perampingan karyawan. Bermula dari Garuda Indonesia yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 150 pilotnya, kemudian disusul oleh Lion Air Group yang memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak 2.600 karyawannya, dan yang terbaru adalah Sriwijaya Air. Pengamat penerbangan AIAC Arista Atmadjati mengatakan, imbas pandemi Covid-19 yang sudah mulai merebak pada Februari lalu masih terasa berat oleh semua maskapai nasional. Rendahnya tingkat okupansi telah menggerus pendapatan maskapai.