Garuda Maintenance Facility (GMFI) Kejar Konsumen Eropa dan Asia Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) menyatakan tahun depan akan terus melakukan eksplorasi penambahan kapasitas dan menambah customer maskapai dari luar negeri. 

Dalam paparan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung virtual, Direktur Utama GMFI Andi Fahrurozi menjabarkan berbagai strategi bisnis yang akan dilancarkan pada tahun depan.

GMFI menyatakan, akan terus lakukan penambahan kapasitas, terutama kapasitas untuk menangkap maskapai dari luar negeri yang datang ke Indonesia atau para mitra Perseroan yang berada di luar negeri. Andi menyebutkan Peursahaan akan terus mencari customer di Eropa Timur dan Asia Tengah.


"Untuk pasar global, kami sekarang lebih fokus untuk membawa maskapai pesawat tersebut masuk untuk merawat pesawatnya ke Jakarta, ke GMF," paparnya pada RUPSLB yang berlangsung virtual di Jakarta, Senin (28/10). 

Baca Juga: Garuda Maintenance Facility (GMFI) akan Gelar Right Issue 11,7 miliar Saham Seri B

Ia melanjutkan, hingga kini sebesar 70% pelanggan alias customer GMFI untuk segmen airframe atau hanggar berasal dari luar grup. Hal ini menjadi salah satu upaya GMFI menggaet pasar global tahun depan. 

Andi menambahkan, GMFI juga akan tetap fokus memastikan potensi pertumbuhan yang ada di industri Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) di Indonesia. 

Anak usaha dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) ini juga nyatakan telah siap mengelola hanggar di Bandara Halim Perdanakusuma. Andi mengatakan, Bandara Halim memiliki kapasitats pesawat white body atau dua narrow body. 

"Sistemnya seperti partnership, kami mengelola hanggar di Bandara Halim Perdanakusuma. Jadi, untuk perkiraan capexnya, tidak sebesar kalau kita membangun hanggar sendiri," imbuhnya. 

Melihat rencana kerja ini, GMFI optimistis dapat mencetak kinerja yang baik di akhir 2024, sebagaimana yang telah tercatat di semester I 2024. 

Asal tahu saja, di semester I 2024 , GMFI menorehkan kinerja cemerlang dengan mencatat laba bersih US$13,30 juta melejit 556,21% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun 2023 di angka US$2,20 juta. 

Pos pendapatan GMFI tercatat naik 29,70% di angka US$216,47 juta dibandingkan dengan perolehan pada semester I 2023  yang sebesar US$166,90 juta. 

Pendapatan GMFI ditopang oleh segmen reparasi dan overhaul pesawat yang menyumbang kontribusi pendapatan sebesar US$167,68 juta, segmen maintenance menyumbang porsi sebesar US$38,31 juta dan segmen operasi lainnya sebesar US$10.47 juta. 

Adapun pos beban usaha terlihat menurun 5,75% menjadi US$26,30 juta dibandingkan dengan semester I 2023 yang ada sebesar US$27,82 juta. 

Menurut Andi, pencapaian ini tidak lepas dari upaya GMFI untuk mengoptimalkan penggunaan inventaris, meningkatkan service level agreement kepada pelanggan, serta melakukan pengeluaran biaya yang lebih efektif.

"Kami juga berhasil mencatatkan arus kasus operasional yang positif, memberikan kami fleksibilitas yang lebih besar untuk terus menjalankan proyek-proyek pengembangan yang sudah direncanakan," tutur Andi.

Aset GMFI tercatat turun 6,41% menjadi US$422,91 juta pada paruh pertama 2024, lalu liabilitas Perseroan menjadi US$721,04 juta atau turun 6,41% YTD. Sedangkan ekuitas GMFI tercatat berada di angka US$422,91 juta di semester I 2024 dan pada akir 2023 tercatat sebesar US$311,16 juta. 

"Dengan kinerja porsitif yang ada di semester pertama ini, kami semakin optimistis menghadapi tantangan di semester kedua," paparnya.  

Baca Juga: Garuda Indonesia Catatkan Pendapatan Naik 18,27% pada Semester 1 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati