JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility (GMF) tengah mengincar pendapatan US$ 282 juta sampai akhir tahun ini. Meski mengakui industri penerbangan kuartal I-2015 lesu, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tersebut optimistis bisa memenuhi target ambisius ini. Alasan GMF, meski jumlah penumpang turun, maskapai penerbangan ini sudah menjadwalkan perawatan pesawat. Lagi pula, "Customer kami kan tidak hanya pesawat penumpang, tapi juga ada pesawat kargo besar. Jadi meskipun industri lesu, tidak terlalu mempengaruhi," papar Richard Budihadianto, Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility kepada KONTAN, Senin (25/5). Perusahaan tersebut juga tengah menggarap proyek hanggar 4 di Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta dan hanggar di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, supaya memperbesar bisnisnya. GMF menargetkan hanggar 4 Soekarno Hatta bisa menggarap pasar dalam negeri, sedangkan hangar di Pulau Bintan bagi pasar luar negeri.
Garuda maintenance incar US$ 282 juta
JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility (GMF) tengah mengincar pendapatan US$ 282 juta sampai akhir tahun ini. Meski mengakui industri penerbangan kuartal I-2015 lesu, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tersebut optimistis bisa memenuhi target ambisius ini. Alasan GMF, meski jumlah penumpang turun, maskapai penerbangan ini sudah menjadwalkan perawatan pesawat. Lagi pula, "Customer kami kan tidak hanya pesawat penumpang, tapi juga ada pesawat kargo besar. Jadi meskipun industri lesu, tidak terlalu mempengaruhi," papar Richard Budihadianto, Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility kepada KONTAN, Senin (25/5). Perusahaan tersebut juga tengah menggarap proyek hanggar 4 di Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta dan hanggar di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, supaya memperbesar bisnisnya. GMF menargetkan hanggar 4 Soekarno Hatta bisa menggarap pasar dalam negeri, sedangkan hangar di Pulau Bintan bagi pasar luar negeri.