Garuda Maintenance mau IPO, saham SIAEC anjlok



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Saham SIA Engineering Company (SIAEC) memicu dilakukannya kueri perdagangan oleh Singapore Exchange (SGX) tak lama setelah market dibuka pada Rabu (4/10) pagi. Kondisi ini terjadi setelah harga sahamnya anjlok 9% ke level US$ 3,15. Ini merupakan level terendah sejak Desember 2009.

Aksi jual saham SIAEC terjadi pasca adanya laporan bahwa JPMorgan saat ini berencana menjual seluruh sahamnya di SIAEC.

Mengutip Bloomberg, JPMorgan dapat menghimpun dana senilai US$ 128 juta dengan menjual 38,9 juta saham di harga US$ 3,11-US$ 3,30 per saham. Harga tersebut terdiskon sekitar 4,6%-10,1% dari harga saham terakhir SIAEC pada penutupan Selasa.


JPMorgan disebut sebagai bookrunner atas penjualan tersebut.

Seperti yang dilansir theedgesingapore.com, Analis UOB Kay Hian K Ajith menduga, aksi jual besar-besaran investor dilakukan menjelang perhelatan initial public offering (IPO) PT Garuda Maitenance Facility AeroAsia (GMF Aero Asia), yang merupakan anak usaha Garuda Indonesia.

"Kami menggarisbawahi bahwa GMF dapat menjadi ancaman bagi operasional SIAEC, mengingat biaya operasionalnya yang relatif lebih rendah. Kami juga tidak memiliki indikasi dari sisi harga atau valuasi, namun ada rumor bahwa harganya akan lebih rendah 20x pendapatan," jelas Ajith.

Sebagai tambahan, Ajith juga bilang, ada kecemasan mengenai pengumuman yang dirilis oleh SIAEC pada Jumat lalu, yakni mengenai penunjukkan Chief Financial Officer (CFO) yang baru. Ng Lay Pheng telah menggantikan posisi mantan CFO Anne Ang, yang mengundurkan diri dari jabatannya.

UOB Kay Hian merekomendasikan 'sell' untuk saham SIAEC dengan target harga US$ 3,60.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie