Garuda Metalindo (BOLT) Bidik Perbaikan Kinerja Hingga Akhir 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) optimistis dapat mencetak pertumbuhan pendapatan minimal 6% hingga akhir 2024. Ini seiring dengan adanya pemulihan penjualan pada kuartal III-2024. 

Pasalnya, kinerja BOLT mengalami penurunan selama semester I-2024. Penjualan BOLT turun 8,23% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi Rp 703,64 miliar dari Rp 766,75 miliar. 

Rinciannya penjualan di lokal berkontribusi sebesar Rp 660,72 miliar atau turun 9,51% YoY. Kemudian penjualan ekspor mampu bertumbuh 17,41% YoY menjadi Rp 42,92 miliar. 


Raihan penjualan tersebut harus dipotong oleh retur penjualan sebesar Rp 326,30 juta, yang turun 76,78% YoY. Dus, penjualan bersih BOLT mencapai Rp 703,32 miliar di semester I-2024. 

Baca Juga: Penjualan Melemah, Laba Bersih Garuda Metalindo (BOLT) Ikut Turun

Dari sisi bottom line, laba bersih BOLT sepanjang semester I-2024 mencapai Rp 30,43 miliar. Raihan ini turun 55,48% secara tahunan dari raihan semester I-2023 sebesar Rp 68,5 miliar. 

Direktur Garuda Metalindo Anthony Wijaya memproyeksikan adanya pemulihan penjualan seiring dengan kembalinya jumlah hari kerja dan perluasan pasar, yang akan mendukung prospek pertumbuhan. 

"Kami tetap yakin dapat mencapai pertumbuhan pendapatan 6%–9% YoY untuk tahun ini. Optimisme ini didorong oleh kinerja ekspor yang kuat," jelas dia dalam keterangan resmi, Selasa (20/8). 

Anthony bilang paruh pertama tahun 2024 telah menjadi periode yang kuat bagi BOLT, dengan perusahaan mengungguli penurunan penjualan otomotif dan ekspansi pasar yang signifikan. 

Baca Juga: Ini Strategi Garuda Metalindo (BOLT) yang Genjot Penjualan Naik 10% di Tahun 2024

Di luar sektor otomotif, BOLT secara strategis memperluas strategi pertumbuhannya dengan memasuki pasar internasional dan mendiversifikasi jangkauan domestiknya di berbagai industri.

"Diversifikasi strategis ini tidak hanya memperkuat posisi pasar BOLT tetapi juga meningkatkan ketahanannya terhadap fluktuasi spesifik industri," kata Anthony. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi