Garuda Metalindo (BOLT) Ingin Capai Pertumbuhan Penjualan 25% Sampai Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) optimistis dapat mencapai pertumbuhan positif sampai tutup tahun nanti. Pihaknya yakin angka penjualan dapat meningkat hingga 25%, seiring dengan prospek kinerja kuartal empat yang diperkirakan dapat tumbuh positif.

Sebelumnya, perusahaan ini punya target untuk mencapai pertumbuhan penjualan 20% di tahun 2022. Namun demikian, capaian memuaskan hingga kuartal ketiga membuat BOLT merevisi naik targetnya menjadi 25%. 

"Proyeksi kinerja akhir tahun diperkirakan bisa tumbuh hingga 25%. Kami memproyeksikan kinerja yang baik di kuartal IV-2022," ungkap Corporate Secretary Garuda Metalindo Anthony Wijaya, kepada Kontan.co.id, Senin (24/10).


Baca Juga: Penjualan Garuda Metalindo (BOLT) Tumbuh 23,27% hingga Kuartal III 2022

Sebagai gambaran, penjualan BOLT mengalami peningkatan sebesar 23,27% menjadi Rp 1,03 triliun hingga kuartal III-2022. Pertumbuhan penjualan tersebut didukung oleh kinerja penjualan lokal yang tercatat meningkat 24% dari sebelumnya Rp 795 miliar naik menjadi Rp 986,44 miliar. 

Anthony menuturkan, salah satu katalis positif kinerja perseroan adalah moncernya penjualan komponen ke pabrikan otomotif yang mengalami pemulihan cukup baik. Meski begitu, BOLT juga masih dibayangi oleh potensi pelemahan ekonomi, baik secara global maupun domestik. Hal ini dinilai dapat menghambat pertumbuhan industri otomotif, termasuk perseroan. 

"Namun kami terus menambahkan produk-produk baru ke pelanggan baru dan juga lama supaya pertumbuhan perseroan tidak hanya mengikuti pergerakan industri, namun bisa melampaui," sebutnya. 

Meski ada pertumbuhan penjualan, laba bersih Garuda Metalindo terpantau menyusut selama kuartal ketiga tahun ini. Menurutnya, penurunan tersebut disebabkan adanya kenaikan harga bahan baku besi yang tidak bisa ter-cover oleh kenaikan harga jual. 

Asal tahu saja, BOLT memang sudah melakukan penyesuaian harga jual seiring dengan kenaikan harga bahan baku. Namun, proposal kenaikan harga jual tersebut sedikit terhambat lantaran resistensi penerimaan pelanggan terhadap hal itu. 

 
BOLT Chart by TradingView

Adapun, hingga September 2022 BOLT tercatat membukukan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 24,95 miliar. Angka ini lebih rendah dari semula Rp 36,75 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Terkait belanja modal atau capital expenditure (Capex), sampai saat ini sudah terserap sekitar 60% dari total capex yang dianggarkan di tahun ini sebesar Rp 25 miliar.

"Capex di 2022 dialokasikan sekitar Rp 25 miliar dan sudah terserap 60% yang digunakan untuk penambahan beberapa mesin produksi, dan juga peremajaan fasilitas pabrik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .