KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen komponen, PT Garuda Metalindo Tbk (
BOLT) mengincar target bisnis yang positif pada tahun ini. Optimisme itu seiring dengan prospek pertumbuhan industri manufaktur yang turut mendorong bisnis perusahaan.
Direktur Keuangan Garuda Metalindo Anthony Wijaya menyampaikan, untuk target tahun 2024, BOLT menargetkan pertumbuhan penjualan minimal 10% secara tahunan atau
year on year (YoY). Sedangkan untuk net profit margin diharapkan dapat mencapai 8%-9%.
Dia menuturkan, penjualan pada kuartal I-2024 juga terbilang cukup baik, khususnya pada segmen roda dua dan industri lainnya. Sebagai pendorong pertumbuhan penjualan BOLT sebesar 9,5% secara kuartalan (QoQ).
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Garuda Metalindo (BOLT) Kompak Turun pada Kuartal I-2024 “Pada kuartal I-2024 Perseroan membukukan penjualan yang cukup bagus dengan pertumbuhan yang solid dari segmen roda 2 dan
other industries sehingga membawa total penjualan Perseroan tumbuh sebesar 9.5% QoQ,” ungkap Anthony, kepada
Kontan.co.id, Selasa (7/5).
Anthony tak memerinci lebih detail bagaimana penjualan untuk segmen roda 4. Dia hanya menyampaikan bahwa pihaknya berharap penjualan pada segmen ini akan mulai pulih dan meningkat di kuartal kedua dan seterusnya.
“Selain dari itu pertumbuhan industri manufaktur lainnya juga menopang pertumbuhan penjualan Perseroan,” imbuhnya.
Untuk tahun 2024, BOLT menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar Rp 49 miliar, di mana per akhir Maret sudah terserap sekitar
11%. Anggaran capex tahun ini, kata Anthony, lebih banyak dialokasikan untuk penambahan mesin. Berdasarkan laporan keuangan, penjualan BOLT menurun 11,25% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 365,38 miliar. Padahal, pada periode yang sama 2023, penjualan BOLT masih mencapai Rp 411,74 miliar.
Penurunan penjualan tersebut disebabkan oleh melesunya penjualan lokal BOLT. Selama kuartal I-2024, penjualan lokal BOLT terpantau sebesar Rp 341,98 miliar, atau lebih rendah dibandingkan sebelumnya Rp 395,27 miliar di kuartal I-2023. Sedangkan untuk penjualan ekspor, angkanya terpantau meningkat menjadi Rp 23,71 miliar, dari semula Rp 16,47 miliar di posisi yang sama tahun lalu. Hingga akhir Maret 2024, BOLT mengantongi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 17,32 miliar atau menurun 63,89% yoy dibandingkan Rp 47,97 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .