Garuda pastikan beli 30 pesawat Boeing



JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk memang telah mengumumkan kesepakatan bisnis tak mengikat (letter of intent) pengadaan 90 pesawat dengan Airbus dan Boeing. Namun, maskapai pelat merah itu cuma akan merealisasikan pengadaan 30 pesawat saja.

Manajemen Garuda hanya memastikan, rencana pengadaan pesawat yang akan direalisasikan adalah 30 pesawat tipe B 737 Max 8. Ini adalah pesawat berbadan sedang bikinan Boeing, perusahaan asal Amerika Serikat.

Garuda menetapkan pengadaan 60 unit pesawat terbang lain sebagai opsi. Pilihannya adalah menambah 30 pesawat tipe B 787-900 Dreamliners buatan Boeing maupun 30 unit pesawat tipe A350XWB buatan Airbus.


Manajemen Garuda mematok tenggat waktu enam bulan untuk menentukan satu dari dua pabrikan pesawat berbeda benua tersebut. "Tunggu enam bulan ke depan, karena kami selalu menimbang–nimbang untuk membeli barang. Kami harus menimbang yang tepat," kata, Arif Wibowo, Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk,  Senin (22/6).

Garuda hanya memilih satu pabrikan saja karena ingin mengoperasikan pesawat dalam satu tipe. Manajemen perusahaan itu menghitung, pengoperasian satu tipe pesawat membikin operasionalnya lebih sederhana.

Mengenai pendanaan, Garuda lebih banyak menambah pesawat dengan cara menyewa. Kini, mereka tengah mengincar kredit dari perbankan di Amerika Serikat. Contohnya adalah Bank Expor-Impor Amerika Serikat. "Kalau semua dari Bank of China (BoC)) enggak kuatlah dia, kami pasti harus mencari yang lain, kalau enggak Asia ya Amerika," ujar Arief.

Sekadar informasi, sebelumnya Garuda telah mengantongi utang US$ 130 juta dari Bank of China Aviation. Kredit tersebut untuk membayar pre order delivery pesawat terbang untuk Citilink.

Garuda menargetkan punya 53 pesawat berbadan lebar tahun 2025. Maskapai ini juga ingin memiliki 154 unit pesawat sedang dan 44 unit pesawat propeller. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto