JAKARTA. PT Garuda Indonesia melansir opportunity loss yang dialami karena menghentikan penerbangan ke Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua sebesar Rp 198 juta per hari. Manotar Napitupulu, Pilot Garuda Indonesia yang biasa menerbangkan pesawat ke Timika menyebut rata-rata load factor alias tingkat isian pesawat yang melayani penerbangan ke Timika sebesar 80% per hari. Artinya, sekitar 99 tempat duduk terisi dari 124 tempat duduk yang dimiliki Boeng 737-400 yang melayani penerbangan Jakarta-Denpasar-Timika-Jayapura.
"Dengan tarif tiket berkisar Rp 2 juta per penumpang, maka opportunity loss nya tinggal kalikan saja dengan jumlah seat load factor," kata Manotar, Kamis (7/1). Menurut Manotar, maskapainya terakhir kali melakukan penerbangan ke Timika pada 4 Januari lalu. Atau satu hari usai insiden pesawat yang waktu itu diterbangkannya tidak diizinkan mengisi avtur di bandara Timika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News