KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Garuda Indonesia akan menambah frekuensi penerbangan rute Denpasar – Melbourne (PP) dari 7 kali menjadi 8 kali per minggu mulai 15 Desember 2017. Penambahan frekuensi ini juga untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat antara Australia dan Indonesia, khususnya Melbourne – Denpasar dan sebaliknya. Nina Sulistyowati, Direktur Marketing dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia mengatakan, penambahan frekuensi penerbangan rute Denpasar – Melbourne (PP) merupakan salah satu strategi Garuda Indonesia untuk terus mendorong peningkatan industri pariwisata nasional, khususnya pariwisata Bali dan destinasi di sekitar Bali. “Harapan kami penambahan frekuensi penerbangan tersebut akan mampu menampung peningkatan jumlah wisatawan Australia dari Melbourne dan Australia. Upaya ini juga bagian dukungan Garuda Indonesia terhadap pemenuhan target Kementerian Pariwisata untuk mendatangkan 20 juta wisatawan asing ke Indonesia hingga tahun 2019 mendatang” ujar Nina melalui siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/10).
Garuda tambah frekuensi rute Denpasar-Melbourne
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Garuda Indonesia akan menambah frekuensi penerbangan rute Denpasar – Melbourne (PP) dari 7 kali menjadi 8 kali per minggu mulai 15 Desember 2017. Penambahan frekuensi ini juga untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat antara Australia dan Indonesia, khususnya Melbourne – Denpasar dan sebaliknya. Nina Sulistyowati, Direktur Marketing dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia mengatakan, penambahan frekuensi penerbangan rute Denpasar – Melbourne (PP) merupakan salah satu strategi Garuda Indonesia untuk terus mendorong peningkatan industri pariwisata nasional, khususnya pariwisata Bali dan destinasi di sekitar Bali. “Harapan kami penambahan frekuensi penerbangan tersebut akan mampu menampung peningkatan jumlah wisatawan Australia dari Melbourne dan Australia. Upaya ini juga bagian dukungan Garuda Indonesia terhadap pemenuhan target Kementerian Pariwisata untuk mendatangkan 20 juta wisatawan asing ke Indonesia hingga tahun 2019 mendatang” ujar Nina melalui siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/10).