JAKARTA. Kabut asap menjadi momok serius bagi pelaku industri penerbangan termasuk PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Bencana yang terjadi saban tahun ini pun memaksa Garuda membatalkan sejumlah penerbangan. Garuda terpaksa membatalkan penerbangan lantaran terbatasnya jarak pandang akibat kabut asap di beberapa kota di wilayah Sumatra dan Kalimantan. "Gangguan kabut asap itu dapat membahayakan keselamatan penerbangan," kata Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S Butarbutar dalam rilis, Senin (21/9). Akibat kabut asap, selama periode 3 - 20 September 2015 GIAA membatalkan 449 penerbangan dari dan menuju sejumlah kota di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Kemarin saja, Garuda membatalkan sebelas penerbangan. Pembatalan penerbangan terbanyak terjadi pada penerbangan dari dan ke kota di Pulau Sumatra seperti Palembang, Pekanbaru, Jambi, dan Kualanamu. Kemudian, untuk wilayah Kalimantan pembatalan terjadi untuk rute ke Balikpapan, Pontianak, dan Palangkaraya.
Garuda terhalang kabut asap
JAKARTA. Kabut asap menjadi momok serius bagi pelaku industri penerbangan termasuk PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Bencana yang terjadi saban tahun ini pun memaksa Garuda membatalkan sejumlah penerbangan. Garuda terpaksa membatalkan penerbangan lantaran terbatasnya jarak pandang akibat kabut asap di beberapa kota di wilayah Sumatra dan Kalimantan. "Gangguan kabut asap itu dapat membahayakan keselamatan penerbangan," kata Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S Butarbutar dalam rilis, Senin (21/9). Akibat kabut asap, selama periode 3 - 20 September 2015 GIAA membatalkan 449 penerbangan dari dan menuju sejumlah kota di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Kemarin saja, Garuda membatalkan sebelas penerbangan. Pembatalan penerbangan terbanyak terjadi pada penerbangan dari dan ke kota di Pulau Sumatra seperti Palembang, Pekanbaru, Jambi, dan Kualanamu. Kemudian, untuk wilayah Kalimantan pembatalan terjadi untuk rute ke Balikpapan, Pontianak, dan Palangkaraya.