JAKARTA. untuk mencegah efek domino dari kekisruhan sistem TI anyar yang diterapkan oleh PT Garuda Indonesia (Persero), BUMN pelat merah ini tidak akan melayani reservasi hingga 24 November 2010 ke semua destinasi. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Agus Priyanto, Senin (22/11). Bagi penumpang yang sudah melakukan reservasi, Garuda akan tetap menerbangkan dengan armada berbadan besar seperti Airbus 330 dan Boeing 737-800. "Karena besok masih ada 13 penerbangan yang dibatalkan, Garuda telah menginformasikan kepada penumpang untuk tidak hadir di bandara agar tidak terjadi penumpukan," kata Agus di Jakarta, Senin (22/11). Hingga saat ini, Garuda masih terus melakukan investigasi atas penyebab kerusakan. Seperti diketahui, selama ini Garuda menerapkan sistem untuk memonitor pergerakan pesawat, pergerakan awak kabin, dan sistem utk memonitor jadwal penerbangan secara sendiri-sendiri. Dalam kaitan dengan upaya peningkatan sistem operasional penerbangan, Garuda menerapkan sistem baru "Integrated Operational Control System" yang mengintegrasikan sistem yang tadinya berdiri sendiri-sendiri tersebut.
Garuda tidak layani reservasi hingga 24 November 2010
JAKARTA. untuk mencegah efek domino dari kekisruhan sistem TI anyar yang diterapkan oleh PT Garuda Indonesia (Persero), BUMN pelat merah ini tidak akan melayani reservasi hingga 24 November 2010 ke semua destinasi. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Agus Priyanto, Senin (22/11). Bagi penumpang yang sudah melakukan reservasi, Garuda akan tetap menerbangkan dengan armada berbadan besar seperti Airbus 330 dan Boeing 737-800. "Karena besok masih ada 13 penerbangan yang dibatalkan, Garuda telah menginformasikan kepada penumpang untuk tidak hadir di bandara agar tidak terjadi penumpukan," kata Agus di Jakarta, Senin (22/11). Hingga saat ini, Garuda masih terus melakukan investigasi atas penyebab kerusakan. Seperti diketahui, selama ini Garuda menerapkan sistem untuk memonitor pergerakan pesawat, pergerakan awak kabin, dan sistem utk memonitor jadwal penerbangan secara sendiri-sendiri. Dalam kaitan dengan upaya peningkatan sistem operasional penerbangan, Garuda menerapkan sistem baru "Integrated Operational Control System" yang mengintegrasikan sistem yang tadinya berdiri sendiri-sendiri tersebut.