JAKARTA. PT Garuda Food menargetkan penjualan Rp 20 triliun pada 2015. Target tersebut akan dikejar melalui peningkatan penjualan di pasar dalam negeri. Selain itu, ekspor atau ekspansi di negara-negara Asia terutama China dan India juga akan terus digenjot.Penetapan target tersebut didasarkan pada tren pertumbuhan bisnis GarudaFood selama 20 tahun terakhir dan indikator makroekonomi yang terus membaik, kata CEO GarudaFood Group Sudhamek AWS (23/3). Target lain yang dipatok GarudaFood adalah menjadi industri makanan dan minuman menempatkan diri sebagai perusahaan dua terbaik di bisnis makanan dan minuman nasional."Target tersebut telah mulai dikejar sejak tahun ini. Kami optimis bisa mencapai pertumbuhan penjualan tahun ini menjadi sebesar Rp 5 triliun dari pencapaian di 2009 sebesar Rp 4,1 triliun," kata Sudhamek. Komisaris Utama GarudaFood Dorodjatun Kuntjoro Djakti menambahkan saat ini perusahaannya telah masuk dalam 5 besar industri mamin nasional. Ia pun mengungkapkan optimisme serupa lantaran pertumbuhan GarudaFood yang berada diatas rata-rata industri nasional tahun lalu. Dorodjatun bilang, berdasarkan data GAPMMI, industri mamin tumbuh 6% tahun lalu. Pada saat yang sama kami berhasil tumbuh 16% atau jauh diatas rata-rata, tandas Dorodjatun.Guna mencapai target tersebut GarudaFood tetap fokus pada kategori inti bisnis makanan dan minuman dengan pasar dalam negeri khususnya middle class sebagai fokus utama. Selain itu GarudaFood juga berniat makin ekspansif di pasar internaiomal serta penetrasi ke kategori bisnis baru yang terlihat potensial pertumbuhannya. Prospek Indonesia masih sangat bagus, potensi pasar domestik kelas menengah ada setidaknya 30 juta orang dari total masyarakat, kata Dorodjatun. India dan China juga masih jadi pasar potensial kami hingga beberapa tahun ke depan, jadi tak ada alasan untuk tak optimis, timpal Sudhamek.Untuk membidik kelas menengah dengan pendapatan yang juga terbatas, Dorodjatun bilang perusahaannya akan berinovasi dalam pengemasan. Kami bisa memodifikasi ukuran kemasan yang lebih kecil sehingga harga jual terjangkau, kata dia. Sementara untuk menghadapi produk asing sekaligus memenangkan persaingan dalam negeri GarudaFood akan lebih mengedepankan cita rasa lokal. Cita rasa lokal yang kuat akan jadi non tarif barrier yang handal juga, imbuh Dorodjatun.GarudaFood yang tahun ini genap 20 tahun kini memiliki sekitar 100 item produk dengan 20 merek andalan. Komposisi snack dan minuman sama rata, namun sumbangan biskuit termasuk yang paling besar, terang Sudhamek. Di seluruh Indonesia GarudaFood punya 11 pabrik, dengan 105 titik distribusi yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
GarudaFood Bidik Penjualan Rp 20 Triliun pada 2015
JAKARTA. PT Garuda Food menargetkan penjualan Rp 20 triliun pada 2015. Target tersebut akan dikejar melalui peningkatan penjualan di pasar dalam negeri. Selain itu, ekspor atau ekspansi di negara-negara Asia terutama China dan India juga akan terus digenjot.Penetapan target tersebut didasarkan pada tren pertumbuhan bisnis GarudaFood selama 20 tahun terakhir dan indikator makroekonomi yang terus membaik, kata CEO GarudaFood Group Sudhamek AWS (23/3). Target lain yang dipatok GarudaFood adalah menjadi industri makanan dan minuman menempatkan diri sebagai perusahaan dua terbaik di bisnis makanan dan minuman nasional."Target tersebut telah mulai dikejar sejak tahun ini. Kami optimis bisa mencapai pertumbuhan penjualan tahun ini menjadi sebesar Rp 5 triliun dari pencapaian di 2009 sebesar Rp 4,1 triliun," kata Sudhamek. Komisaris Utama GarudaFood Dorodjatun Kuntjoro Djakti menambahkan saat ini perusahaannya telah masuk dalam 5 besar industri mamin nasional. Ia pun mengungkapkan optimisme serupa lantaran pertumbuhan GarudaFood yang berada diatas rata-rata industri nasional tahun lalu. Dorodjatun bilang, berdasarkan data GAPMMI, industri mamin tumbuh 6% tahun lalu. Pada saat yang sama kami berhasil tumbuh 16% atau jauh diatas rata-rata, tandas Dorodjatun.Guna mencapai target tersebut GarudaFood tetap fokus pada kategori inti bisnis makanan dan minuman dengan pasar dalam negeri khususnya middle class sebagai fokus utama. Selain itu GarudaFood juga berniat makin ekspansif di pasar internaiomal serta penetrasi ke kategori bisnis baru yang terlihat potensial pertumbuhannya. Prospek Indonesia masih sangat bagus, potensi pasar domestik kelas menengah ada setidaknya 30 juta orang dari total masyarakat, kata Dorodjatun. India dan China juga masih jadi pasar potensial kami hingga beberapa tahun ke depan, jadi tak ada alasan untuk tak optimis, timpal Sudhamek.Untuk membidik kelas menengah dengan pendapatan yang juga terbatas, Dorodjatun bilang perusahaannya akan berinovasi dalam pengemasan. Kami bisa memodifikasi ukuran kemasan yang lebih kecil sehingga harga jual terjangkau, kata dia. Sementara untuk menghadapi produk asing sekaligus memenangkan persaingan dalam negeri GarudaFood akan lebih mengedepankan cita rasa lokal. Cita rasa lokal yang kuat akan jadi non tarif barrier yang handal juga, imbuh Dorodjatun.GarudaFood yang tahun ini genap 20 tahun kini memiliki sekitar 100 item produk dengan 20 merek andalan. Komposisi snack dan minuman sama rata, namun sumbangan biskuit termasuk yang paling besar, terang Sudhamek. Di seluruh Indonesia GarudaFood punya 11 pabrik, dengan 105 titik distribusi yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News