Garudafood (GOOD) Optimistis Penjualan 2023 Tumbuh Double Digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) optimistis dapat meraih target pertumbuhan penjualan dan laba bersih double digit di tahun 2023. Pulihnya aktivitas dan mobilitas masyarakat turut mendukung kenaikan tren permintaan barang.

"Garudafood bisa tumbuh double digit pada tahun 2023 melihat tren penjualan 2022 yang konsisten tumbuh double digit," kata Presiden Direktur Garudafood Hardianto Atmadja kepada Kontan.co.id, Jumat (16/12). Dia berharap iklim bisnis di tahun depan turut mendukung dan kondusif bagi kegiatan bisnis di Indonesia. 

Sebagai informasi, Garudafood meraup penjualan sebesar Rp 7,82 triliun hingga di kuartal ketiga 2022. Penjualan GOOD meningkat 22,8% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 6,36 triliun.


Laba bersih GOOD mencapai Rp 278,3 miliar hingga September 2022. Keuntungan emiten barang konsumsi ini turun 11,30% dibandingkan kuartal ketiga 2021 yang senilai Rp 313,38 miliar.

Baca Juga: Hormel Foods Mengakuisisi 29% Saham Garudafood (GOOD)

Adapun untuk meningkatkan kinerja, Garudafood melakukan berbagai strategi bisnis di antaranya meluncurkan produk baru untuk menjaga momentum pertumbuhan penjualan dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi di semua lini operasional GOOD.

Sedangkan untuk penjualan daring, Garudafood bekerja sama dengan beberapa marketplace untuk menggarap kanal B2B dan B2C yang lebih luas. 

Analis Ciptadana Sekuritas Putu Chantika Putri menilai, sektor barang konsumsi akan menghadapi tantangan berupa lonjakan inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Inflasi utama diperkirakan mencapai sekitar 6% di 2022, lebih tinggi dari target bank sentral sebelumnya di kisaran 2%-4%.

Tingginya inflasi domestik banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan pangan yang bergejolak, kenaikan harga BBM yang diikuti oleh kenaikan tarif ojek online. Kenaikan harga yang tidak merata mengurangi daya beli dan mempengaruhi pola pengeluaran konsumen.

Baca Juga: Garudafood (GOOD) Sudah Persiapkan Sejumlah Jurus Hadapi Tahun 2023

Dengan kemampuan pengeluaran yang terbatas, konsumen akan memprioritaskan kebutuhan sehari-hari daripada barang-barang nonprimer. Menyusul kenaikan harga BBM, Putu meyakini hal ini akan semakin menambah beban konsumen maupun perusahaan kebutuhan pokok.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan secara teknikal saham GOOD cenderung konsolidasi di sepanjang tahun ini di Rp 500 per saham-Rp 600 per saham.

Dia merekomendasi hold saham GOOD dengan mewaspadai pergerakan ke bawah Rp 500 per saham. Penurunan ke level tersebut berpotensi menjadi awal dari tren reversal dan rawan terseret menuju Rp 420 per saham.

"Jika tembus ke atas Rp 635 ada peluang menuju Rp 900 sebagai target uptrend continuation," kata Ivan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati