KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepedulian bagi penyandang tuna netra ditunjukkan oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood). Garudafood bermitra dengan Sekolah Relawan menyalurkan 20 Al-Qur’an braille untuk pelajar disabilitas netra (distra) di Jakarta dan Sukabumi. Wakaf Al-Quran braille ini merupakan hasil dari partisipasi karyawan yang difasilitasi oleh Perusahaan. Penyaluran secara simbolis dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 7 Jakarta Timur sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses literasi keagamaan bagi para distra. Kegiatan wakaf Al-Qur’an braille ini bukan sekadar aksi sosial semata, namun juga menjawab kebutuhan mendesak di kalangan distra muslim di Indonesia yang masih memiliki keterbatasan dalam memahami dan mempelajari Al-Qur’an braille. Menurut data Kementerian Sosial (Kemensos), terdapat sekitar 11,1 juta orang dengan keterbatasan penglihatan di Indonesia. Namun jumlah pengajar Al-Qur’an braille yang terbatas serta biaya produksi mushaf yang tinggi menjadi kendala utama bagi para distra untuk mempelajari kitab suci Al-Quran.
Garudafood Wakafkan Al-Qur’an Braille bagi Pelajar Tunanetra,Dukung Inklusi Keagamaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepedulian bagi penyandang tuna netra ditunjukkan oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood). Garudafood bermitra dengan Sekolah Relawan menyalurkan 20 Al-Qur’an braille untuk pelajar disabilitas netra (distra) di Jakarta dan Sukabumi. Wakaf Al-Quran braille ini merupakan hasil dari partisipasi karyawan yang difasilitasi oleh Perusahaan. Penyaluran secara simbolis dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 7 Jakarta Timur sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses literasi keagamaan bagi para distra. Kegiatan wakaf Al-Qur’an braille ini bukan sekadar aksi sosial semata, namun juga menjawab kebutuhan mendesak di kalangan distra muslim di Indonesia yang masih memiliki keterbatasan dalam memahami dan mempelajari Al-Qur’an braille. Menurut data Kementerian Sosial (Kemensos), terdapat sekitar 11,1 juta orang dengan keterbatasan penglihatan di Indonesia. Namun jumlah pengajar Al-Qur’an braille yang terbatas serta biaya produksi mushaf yang tinggi menjadi kendala utama bagi para distra untuk mempelajari kitab suci Al-Quran.