JAKARTA. Cuaca panas pada bulan Agustus tidak sesuai dengan ekspektasi kebanyakan pelaku industri gas alam. Pasalnya pendingin ruangan menggunakan aliran listrik yang berasal dari pembakaran batubara. Peluang harga gas alam baru akan naik seiring mulainya musim dingin. "Sudah menjadi tradisi bahwa harga gas alam melonjak di musim dingin," jelas Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, kepada KONTAN (7/8). Harga gas alam, menurut Ibrahim berpotensi terkerek seiring menurunnya temperatur dunia menjelang akhir tahun nanti. Pasalnya Amerika Serikat memiliki sistem subsidi untuk penggunaan komoditas ini pada masyarakatnya. "Di AS musim dingin bisa ekstrem, es menumpuk hingga lima meter," jelas Ibrahim.
Gas alam akan memanas jelang musim dingin
JAKARTA. Cuaca panas pada bulan Agustus tidak sesuai dengan ekspektasi kebanyakan pelaku industri gas alam. Pasalnya pendingin ruangan menggunakan aliran listrik yang berasal dari pembakaran batubara. Peluang harga gas alam baru akan naik seiring mulainya musim dingin. "Sudah menjadi tradisi bahwa harga gas alam melonjak di musim dingin," jelas Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, kepada KONTAN (7/8). Harga gas alam, menurut Ibrahim berpotensi terkerek seiring menurunnya temperatur dunia menjelang akhir tahun nanti. Pasalnya Amerika Serikat memiliki sistem subsidi untuk penggunaan komoditas ini pada masyarakatnya. "Di AS musim dingin bisa ekstrem, es menumpuk hingga lima meter," jelas Ibrahim.