Gas alam berpotensi terangkat lagi



JAKARTA. Koreksi yang dialami harga minyak mentah jadi penyebab tergerusnya harga gas alam diperdagangkan hari ini, Rabu (22/3).

Mengutip Bloomberg, pukul 13.02 WIB harga gas alam kontrak pengiriman April 2017 di New York Mercantile Exchange melorot 0,42% ke level US$ 3,08 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.

Padahal secara fundamental gas alam sebenarnya didukung oleh beberapa katalis positif lainnya. Namun koreksi harga minyak yang ke bawah level US$ 48 per barel memberikan dampak negatif pada komoditas energi lainnya termasuk gas alam.


Sementara kalau berkaca dari perkiraan cuaca, MDA Weather Services memperkirakan suhu akan lebih dingin dari suhu normal di wilayah Timur Laut sepanjang pekan ini. Sejalan dengan suhu di New York yang diperkirakan akan berada di level minus 6 derajat celcius atau 15 derajat lebih rendah dari suhu rata-rata.

Belum lagi Energy Information Administration (EIA) mencatatkan stok gas alam total hingga 10 Maret 2017 turun 9,5% dibanding periode yang sama tahun 2016 yakni hanya di 2,24 triliun kaki kubik. Tentunya ini memberikan suntikan katalis positif bagi pergerakan harga gas alam ke depannya.

"Nantinya juga suhu udara akan lebih hangat daripada yang diperkirakan pasar sebelumnya. Sehingga akan terjadi pengetatan pasokan di pasar global yang bisa mendukung pergerakan positif pada harga," kata Gene McGillian, Manager of Market Research di Tradition Energy seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto