Gas alam menguap dipicu suhu hangat di AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam kembali terkoreksi. Kali ini, komoditas energi itu melemah seiring prakiraan menghangatnya suhu di seluruh wilayah Amerika Serikat (AS). Faktor cuaca memang selalu menjadi katalis negatif yang membayangi laju penguatan gas alam.

Mengutip Bloomberg, Jumat (24/11), harga gas alam kontrak pengiriman Desember 2017 di ICE Futures Exchange turun 1,85% ke US$ 2.913 per mmbtu. Dibandingkan pekan lalu, harganya sudah melemah hingga 5,94%.

Suhu di 48 negara bagian Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan cenderung normal atau lebih hangat dari biasanya mulai 27 November hingga akhir tahun. Prakiraan cuaca yang menghangat rupanya telah menekan harga sejak awal pekan. Pada 20 November harganya dibuka pada level US$ 3.047 per mmbtu.


Padahal sebenarnya gas alam telah diselimuti sentimen positif dari kenaikan impor China bulan Oktober. Impor LNG negeri Tirai Bambu itu meningkat 95,7% menjadi 3,57 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Kemudian selama 10 bulan di 2017, impor China sudah tumbuh 47,9% menjadi 29,09 juta ton.

Tak hanya China, peningkatan permintaan juga datang dari India. Negara di Asia Selatan itu tengah menargetkan untuk meningkatkan porsi campuran gas alam dari saat ini di kisaran 6,5% menjadi 15% pada 2030. Sejauh ini menurut data pelacakan di Thomson Reuters dalam 10 bulan di 2017, impor India sudah mencapai 16,4 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini