JAKARTA. Harga gas alam terbang ke level tertinggi dalam 22 bulan setelah angka kenaikan cadangan berada di bawah estimasi. Hal tersebut menunjukkan sinyal melemahnya produksi gas alam. Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan cadangan gas alam Amerika Serikat (AS) pekan lalu naik 79 miliar kaki kubik. Angka tersebut lebih kecil dari minggu sebelumnya sebesar 80 miliar kaki kubik serta di bawah proyeksi sebesar 84 miliar kaki kubik. Menurut EIA, output gas alam tahun ini akan turun pertama kali sejak tahun 2005. Penguatan harga gas alam juga didukung oleh ekspektasi bahwa persediaan bahan bakar pemanas tersebut akan turun di bawah normal sebelum musim dingin. Hal ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam dua tahun terakhir.
Gas alam terbang ke level tertinggi 22 bulan
JAKARTA. Harga gas alam terbang ke level tertinggi dalam 22 bulan setelah angka kenaikan cadangan berada di bawah estimasi. Hal tersebut menunjukkan sinyal melemahnya produksi gas alam. Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan cadangan gas alam Amerika Serikat (AS) pekan lalu naik 79 miliar kaki kubik. Angka tersebut lebih kecil dari minggu sebelumnya sebesar 80 miliar kaki kubik serta di bawah proyeksi sebesar 84 miliar kaki kubik. Menurut EIA, output gas alam tahun ini akan turun pertama kali sejak tahun 2005. Penguatan harga gas alam juga didukung oleh ekspektasi bahwa persediaan bahan bakar pemanas tersebut akan turun di bawah normal sebelum musim dingin. Hal ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam dua tahun terakhir.