JAKARTA. Gas alam membumbung di pasar Amerika dan Eropa. Harga terungkit penurunan produksi gas alam, setelah Badai Isaac menggoyang Teluk Meksiko, pekan lalu. Namun, gas alam diproyeksi akan terkoreksi. Kontrak pengiriman gas alam untuk Oktober, Selasa (4/9) pukul 11.25 WIB, senilai US$ 2,805 per million british thermal unit (mmbtu), atau menguat 0,21%. Namun harga gas di New York Mercantile Exchange pukul 18.20 WIB sudah kempes lagi, menjadi US$ 2,78 per mmbtu. Biro Keamanan dan Lingkungan AS melaporkan, terjadi penurunan produksi sebanyak 10%, akibat kerusakan fasilitas produksi rusak yang disebabkan Badai Isaac.
Di London, South Hook LNG, produsen gas alam terbesar di Eropa, menyatakan, produksi gas alam turun sebanyak 9,6 juta meter kubik. Itu merupakan penurunan terburuk sejak 30 Juli. South Hook rata-rata memproduksi 48 juta meter kubik gas per bulan. Menurut Mariam Dalziel, juru bicara South Hook, seperti dikutip Bloomberg, volume turun bukan karena produksi dibatasi, tetapi karena perawatan alat. Ariana Nur Akbar, Analis Monex Investindo Futures, menuturkan, memburuknya data manufaktur China menggulirkan harapan stimulus. Akibatnya, komoditas energi itu menguat. Selain China, Ariana juga menyebut, pasar cukup optimistis menanggapi pidato Ben Bernanke di Jackson Hole, akhir pekan lalu. Pasar mengartikan, pernyataan Bernanke merupakan sinyal kehadiran quantitaive easing ketiga. "Dua hal itu merupakan sentimen positif bagi gas alam," tutur Ariana. Ibrahim, Senior Analis Harvest International Futures, menambahkan, memburuknya data manufaktur Eropa turut mengangkat harga gas alam. Dia juga berasumsi memburuknya data manufaktur China dan Eropa, akan berimbas ke data manufaktur Amerika, yang akan dirilis Selasa (4/9) malam. Memburuknya data-data manufaktur di tiga kawasan itu, memunculkan harapan akan stimulus. "Ini menyebabkan harga gas alam bergerak naik," ujar Ibrahim.
Namun jika melihat analisis teknikal, tutur Ibrahim, kenaikan gas alam hanya sementara.
Moving average masih mengindikasikan kenaikan, karena posisinya 80% di atas
bollinger tengah.
Moving average convergence-divergence dan
relative strength index bergerak mendatar.
Stochastic menunjukkan arah penurunan. "Secara teknikal, harga gas alam akan naik terbatas dan berpotensi turun" duga dia. Prediksi Ibrahim, pekan ini gas alam akan naik terbatas di kisaran US$ 2,913 - US$ 3,188 per mmbtu. Sedangkan, perkiraan Ariana, harga gas alam menguat antara US$ 2,654 hingga US$ 3,287 mmbtu Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana