Gas blok Tuna akan diekspor ke Vietnam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya untuk memproduksi lapangan-lapangan gas di Indonesia. Salah satunya caranya adalah mencari pembeli gas agar lapangan gas bisa segera berproduksi. Salah satu yang sudah memulai aktivitas tersbeut adalah blok Tuna. Premier Oil dan Petrovietnam baru saja melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MOU) untuk penjualan gas dari blok Tuna di Laut Natuna Utara ke Vietnam. Penandatanganan MOU ini dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) 2017 di Da Nang, Vietnam pada Jumat (10/11).

“Penandatanganan MOU ini diharapkan akan memberikan kepastian pengembangan cadangan gas di blok Tuna,” ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam siaran pers pada Selasa (14/11). Premier Oil, sebagai operator blok Tuna di Laut Natuna Utara, akan mengembangkan blok Tuna di lapangan Kuda Laut dan lapangan Singa Laut dengan target pengaliran gas pada tahun 2023.

Premier memiliki participating interest sebesar 65% di Tuna PSC dan bermintra dengan dengan MOECO (25%) dan GS Energy (15%). Gas yang dihasilkan dari lapangan Tuna akan dialirkan ke Nam Con Son Pipeline System di Vietnam melalui pipa lintas batas negara yang sedang dibangun. “Kerja sama ini akan diikuti dengan kerja sama untuk mengelola wilayah perbatasan,” ujar Amien.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina