KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina telah meneken head of agreement (HoA) terkait penyediaan pasokan dan pembangunan infrastruktur liquefied natural gas (LNG) untuk pembangkit tenaga listrik milik PLN, Kamis (27/2). Sekitar 1,7 gigawatt (GW) pembangkit listrik PLN di 52 lokasi yang sebelumnya berbahan bakar diesel akan dikonversi menjadi gas bumi. Pertamina akan menyediakan pasokan sekitar 167 BBTUD dan membangun infrastruktur gas alam cair (LNG) untuk pembangkit PLN tersebut. Total investasi yang akan dikeluarkan oleh Pertamina untuk pengerjaan seluruh proyek konversi pembangkit tersebut sebesar US$ 1,3 miliar atau Rp 18,2 triliun (kurs Rp 14.000). Penghematan dari konversi tersebut ditaksir lebih dari Rp 3 triliun per tahun. Program gasifikasi tersebut dimulai pada tahun ini dan ditargetkan selesai awal 2022.
Gasifikasi di 52 pembangkit diesel mayoritas berlokasi di Indonesia Timur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina telah meneken head of agreement (HoA) terkait penyediaan pasokan dan pembangunan infrastruktur liquefied natural gas (LNG) untuk pembangkit tenaga listrik milik PLN, Kamis (27/2). Sekitar 1,7 gigawatt (GW) pembangkit listrik PLN di 52 lokasi yang sebelumnya berbahan bakar diesel akan dikonversi menjadi gas bumi. Pertamina akan menyediakan pasokan sekitar 167 BBTUD dan membangun infrastruktur gas alam cair (LNG) untuk pembangkit PLN tersebut. Total investasi yang akan dikeluarkan oleh Pertamina untuk pengerjaan seluruh proyek konversi pembangkit tersebut sebesar US$ 1,3 miliar atau Rp 18,2 triliun (kurs Rp 14.000). Penghematan dari konversi tersebut ditaksir lebih dari Rp 3 triliun per tahun. Program gasifikasi tersebut dimulai pada tahun ini dan ditargetkan selesai awal 2022.