Gawat, AS diramal akan kembali melakukan bailout!



WASHINGTON. Banking analyst ternama AS Meredith Whitney mengatakan, pemerintah federal AS akan menghadapi tekanan berat untuk kembali melakukan bailout dala 12 bulan ke depan. Selain itu, Whitney juga sepakat dengan Warren Buffett dengan memberikan peringatan mengenai kemungkinan penyebaran gagal bayar kredit di pasar obligasi yang nilainya mencapai US$ 2,8 triliun. Dia menjelaskan, saat ini baik negara maupun masyarakat AS sudah memiliki utang yang terlampau banyak. Kondisi ini diperburuk dengan besarnya gap antara anggaran belanja dan pendapatan yang tidak berimbang. "Masyarakat akan berpikir bahwa pemerintah akan menangani utang ini dengan kembali melakukan baillout. Ini akan kembali menjadi isu genting," jelas wanita berusia 40 tahun yang merupakan pendiri Meredith Whitney Advisory Group Inc ini.Sebelumnya, pada Mei lalu, Buffett juga memprediksi hal yang sama di mana pemerintah bakal melakukan bailout karena AS mengalami tekanan finansial terburuk.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie