KONTAN.CO.ID - LONDON. Pukulan finansial oleh pandemi COVID-19 telah memperlambat upaya bank sentral di berbagai negara untuk menyatukan nilai tukar paralel mata uang mereka. Sebuah penelitian, menurut Reuters, menyebut sekarang ada 22 negara memiliki lebih dari satu nilai tukar. Institute of International Finance (IIF) mengungkapkan informasi itu dalam sebuah laporan. Jika nilai tukar resmi mata uang sebuah negara sangat berbeda dari tarif yang tersedia untuk orang atau bisnis biasa, hal itu dapat menyebabkan berbagai masalah ekonomi.
Gawat! Di negara-negara ini nilai kurs resmi bisa selisih 750% dari nilai kurs pasar
KONTAN.CO.ID - LONDON. Pukulan finansial oleh pandemi COVID-19 telah memperlambat upaya bank sentral di berbagai negara untuk menyatukan nilai tukar paralel mata uang mereka. Sebuah penelitian, menurut Reuters, menyebut sekarang ada 22 negara memiliki lebih dari satu nilai tukar. Institute of International Finance (IIF) mengungkapkan informasi itu dalam sebuah laporan. Jika nilai tukar resmi mata uang sebuah negara sangat berbeda dari tarif yang tersedia untuk orang atau bisnis biasa, hal itu dapat menyebabkan berbagai masalah ekonomi.