KONTAN.CO.ID - KONTAN.CO.ID - Seoul. Para pejabat Kementerian Kesehatan di Korea Selatan meyakini, Negeri "Ginseng" sedang memasuki gelombang kedua virus corona, usai kurva sempat melandai. Negara yang dipimpin Presiden Moon Jae-in itu termasuk salah satu yang terbaik dalam menangani wabah Covid-19, tetapi kini diperkirakan wabah akan berlanjut sampai beberapa bulan ke depan.
Baca juga:
Harga mobil bekas Nissan Terrano Juni 2020 mulai dari Rp 40 jutaan, ini lengkapnya Dikutip dari BBC Senin (22/6/2020), Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) Jung Eun-kyeong mengatakan, gelombang pertama virus corona berlangsung hingga April. Lalu memasuki Mei, klaster-klaster baru virus corona mulai bermunculan, salah satunya di kelab malam Seoul, ibu kota Korsel. Di periode antara gelombang pertama dan kedua, kasus harian yang dikonfirmasi sudah menurun. Jika biasanya Korsel mencatatkan hampir 1.000 kasus per hari, dalam 3 hari beruntun mereka sempat mencatatkan nol kasus baru. Kemudian pada Senin (22/6/2020) para pihak berwenang Korsel mengatakan, dalam 24 jam terakhir terdapat 17 kasus baru Covid-19 dari berbagai klaster di kantor dan gudang besar. Dr Jeong mengatakan, meningkatnya kasus virus corona di Korsel belakangan ini berarti negara itu telah masuk ke cengkeraman gelombang kedua wabah virus corona, dan ia memperkirakan masih terus berlanjut. Namun KCDC mengungkapkan, sampai sekarang gelombang pertama Covid-19 di Korsel belum benar-benar berakhir. Dr Jeong meyakini liburan akhir pekan di awal Mei menandai gelombang baru, yang terpusat di Seoul. Sebelumnya, ibu kota Korea Selatan itu hanya mencatatkan beberapa kasus per hari.
Sebelumnya pada Senin (22/6/2020) juga, Kota Daejeon di selatan Seoul mengumumkan akan melarang pertemuan di ruang publik seperti museum dan perpustakaan, setelah ditemukan sejumlah kecil klaster corona. Wali Kota Seoul juga memperingatkan, penduduk ibu kota mungkin harus kembali menerapkan social distancing yang ketat, jika dalam tiga hari ke depan rata-rata tambahan kasus harian berada di atas 30. Baca juga:
Youtuber paling laris Baim Wong juga handal berbisnis, ini daftarnya Tingkat hunian rumah sakit juga menjadi patokan lainnya. Jika okupansi masih di atas 70% , artinya aturan ketat
social distancing bakal diberlakukan lagi. Korea Selatan sukses menangani virus corona tanpa lockdown, dan sebagai gantinya mereka menerapkan social distancing secara sukarela lalu memperbanyak pengujian dan pelacakan. Data dari Worldometers hingga Senin (22/6/2020) malam WIB membeberkan, total Korsel mencatatkan 12.438 kasus Covid-19 dengan 280 korban meninggal dan 10.881 pasien sembuh. Saat ini masih ada 1.277 kasus aktif, yang 15 pasien di antaranya berada dalam kondisi kritis. (Aditya Jaya Iswara) Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Kurva Sempat Melandai, Korsel Kini Masuki Gelombang 2 Virus Corona", Editor: Adi Wikanto