JAKARTA. Pemadaman listrik di Bandara Soekarno-Hatta bisa kembali terulang. Sebab, banyak komponen peralatan listrik dan kabel di bandar udara internasional itu tak layak pakai.Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dahlan Iskan mengungkapkan, komponen yang sudah tak layak itu seperti kubikel. Kubikel ini seperti sakelar tetapi dalam bentuk besar dan dipergunakan untuk listrik bertegangan hingga 20 kilo volt ampere (KVA).Alat itu berfungsi ini untuk memindahkan dan mengatur peredaran arus listrik. Selain itu, kubikel juga untuk meminimalisir dampak ketika terjadi gangguan listrik. "Kubikel itu sudah tua, karena sejak tahun 1984 belum diganti," kata Dahlan, disela-sela rapat kerja dengan Komisi VII DPR, kamis (23/9).Selain berumur, Dahlan mengatakan kubikel itu juga kelebihan beban. Akibatnya, kubikel menjadi jenuh dan tidak bisa bekerja secara optimal. "Bila tidak diganti, saat ada sedikit gangguan listrik di salah satu ruang bandara, listrik di wilayah itu bisa mati total," terang Dahlan.Dahlan menambahkan, temuan ini merupakan hasil observasi di bandara setelah mengalami dua kali gangguan. Rencananya, hasil observasi ini akan diserahkan ke Angkasa Pura II, sore ini. "Kami hanya mencari akar masalah dan memberikan saran, keputusannya ada di Angkasa Pura II," kata Dahlan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gawat, listrik bandara Soekarno Hatta bisa padam lagi
JAKARTA. Pemadaman listrik di Bandara Soekarno-Hatta bisa kembali terulang. Sebab, banyak komponen peralatan listrik dan kabel di bandar udara internasional itu tak layak pakai.Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dahlan Iskan mengungkapkan, komponen yang sudah tak layak itu seperti kubikel. Kubikel ini seperti sakelar tetapi dalam bentuk besar dan dipergunakan untuk listrik bertegangan hingga 20 kilo volt ampere (KVA).Alat itu berfungsi ini untuk memindahkan dan mengatur peredaran arus listrik. Selain itu, kubikel juga untuk meminimalisir dampak ketika terjadi gangguan listrik. "Kubikel itu sudah tua, karena sejak tahun 1984 belum diganti," kata Dahlan, disela-sela rapat kerja dengan Komisi VII DPR, kamis (23/9).Selain berumur, Dahlan mengatakan kubikel itu juga kelebihan beban. Akibatnya, kubikel menjadi jenuh dan tidak bisa bekerja secara optimal. "Bila tidak diganti, saat ada sedikit gangguan listrik di salah satu ruang bandara, listrik di wilayah itu bisa mati total," terang Dahlan.Dahlan menambahkan, temuan ini merupakan hasil observasi di bandara setelah mengalami dua kali gangguan. Rencananya, hasil observasi ini akan diserahkan ke Angkasa Pura II, sore ini. "Kami hanya mencari akar masalah dan memberikan saran, keputusannya ada di Angkasa Pura II," kata Dahlan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News