KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung sejak Maret. Situasi ini mempengaruhi berbagai aspek tak terkecuali pelayanan program Keluarga Berencana (KB). Apalagi, pemerintah sudah melakukan perampingan anggaran di semua Kementerian dan instansi untuk fokus (refocusing) pada penanganan corona termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang anggarannya terpangkas Rp 408,6 miliar. Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mennyatakan pengurangan anggaran tersebut sangat terdampak pada pelayanan KB yang berpotensi pada peningkatan angka kematian Ibu, angka kematian bayi, dan stunting. Termasuk juga penundaan Pendataan Keluarga 2020 yang berpengaruh pada evaluasi program KB. Adapun potensi baby boomers bisa terjadi setelah pandemi corona ini setelah melihat data penggunaan alat kontrasepsi yang BKKBN catat. Hasto akui terdapat penurunan peserta KB pada bulan Maret 2020 ketimbang bulan Februari 2020 di seluruh Indonesia.
Gawat, potensi baby boomers bisa terjadi pasca pandemi corona
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung sejak Maret. Situasi ini mempengaruhi berbagai aspek tak terkecuali pelayanan program Keluarga Berencana (KB). Apalagi, pemerintah sudah melakukan perampingan anggaran di semua Kementerian dan instansi untuk fokus (refocusing) pada penanganan corona termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang anggarannya terpangkas Rp 408,6 miliar. Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mennyatakan pengurangan anggaran tersebut sangat terdampak pada pelayanan KB yang berpotensi pada peningkatan angka kematian Ibu, angka kematian bayi, dan stunting. Termasuk juga penundaan Pendataan Keluarga 2020 yang berpengaruh pada evaluasi program KB. Adapun potensi baby boomers bisa terjadi setelah pandemi corona ini setelah melihat data penggunaan alat kontrasepsi yang BKKBN catat. Hasto akui terdapat penurunan peserta KB pada bulan Maret 2020 ketimbang bulan Februari 2020 di seluruh Indonesia.