Gawat, Sao Paulo darurat air



SAO PAULO. Pecinta sepakbola harus rela menghadapi sejumlah masalah di Brasil. Para turis yang bakal menonton perhelatan Piala Dunia Brasil 2014 dipastikan bakal kesulitan mendapatkan air bersih.

Pasalnya, musim kering kerontang tengah menghampiri Sao Paulo, kota terbesar di Brasil. Malahan, musim kemarau kali ini merupakan kekeringan terburuk dalam tempo empat dekade terakhir. Ketinggian air di teluk Cantareira, telah menyusut ke level 15% di 17 Maret kemarin. Di Februari, tinggi air di teluk Cantareira pernah menembus level 13%.

Catatan Badan Air Nasional atawa National Water Agency (NWA) Brasil, angka ini adalah terburuk sejak tahun 1982. Cantareira merupakan teluk penyuplai air terbesar bagi 20 juta warga Sao Paulo.


Curah hujan juga berada di titik terendah dalam tempo 84 tahun terakhir. "Kecil kemungkinan hujan akan turun. Sejak Januari hingga Juni berlangsungnya Piala Dunia sepertinya tidak akan turun hujan, ujar Joao Simanke, Pengamat Iklim sekaligus mantanKepala Asosiasi Air Brasil, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (20/3).

Guarulhos, bandara internasional Sao Paulo, telah menghemat pemakaian air sejak awal tahun. Guarulhos membatasi pemakaian air serta menghimbau pengunjung menggunakan air secara terbatas. Bahkan, pemerintah daeraha Sao Paulo menghimbau masyarakat agar mengurangi kegiatan mandi dan mencuci kendaraan.

Asal tahu saja, Sao Paulo merupakan kota yang bakal membuka laga perdana (inaugural) Piala Dunia Brasil 2014. Sao Paulo juga bakal menjadi tuan rumah atas lima pertandingan yang berlangsung dari 12 Juni hingga 13 Juli 2014.

Kemarin, Presiden Dilma Rousseff bertemu Geraldo Alckmin, Gubernur Sao Paulo untuk membicarakan darurat air. Pemerintah Sao Paulo berencana membangun instalasi pipa untuk mendapat suplai air dari kota-kota sekitar.

Kemarau panjang di Sao Paulo menambah sederet masalah pelik yang membayangi Piala Dunia Brasil 2014. Brasil masih menghadapi pembengkakan bujet Piala Dunia. Brasil juga belum merampungkan sejumlah fasilitas infrastruktur. Misalnya, stadion dan penginapan bagi rombongan tamu.

Editor: Dessy Rosalina