Gaya Abadi Sempurna (SLIS) Targetkan Pendapatan Tak Beda Jauh dari Tahun Lalu



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) membidik pendapatan sekitar Rp 400-an miliar pada tahun 2024.

Direktur Operasional SLIS Wilson Teoh mengatakan, target kinerja keuangan pada tahun ini diproyeksikan tidak berbeda jauh dengan capaian sepanjang tahun 2023 lalu.

"Sejauh ini masih sesuai target, tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Untuk laba bersih mungkin akan mengalami gejolak karena terjadi fluktuasi untuk harga bahan baku dan volatilitas kurs," kata Wilson di Jakarta, Kamis (22/8).


Sebagai pembanding, pada tahun 2023 lalu SLIS membukukan pendapatan sebesar Rp 452,36 miliar dan laba bersih mencapai Rp 21,22 miliar.

Baca Juga: Sejumlah Produsen Motor Listrik Percaya Diri dengan Prospek Penjualan Tahun Ini

Sementara itu, hingga semester I 2024, SLIS meraih pendapatanmencapai Rp 262,37 miliar atau tumbuh 26,12% year on year. Pada periode sama ditahun sebelumnya pendapatan SLIS tercatat sebesar Rp 208,02 miliar.

Adapun, SLIS mencetak laba bersih mencapai Rp Rp 3,40 miliar atau turun signifikan mencapai 66,45% yoy dibandingkan semester I 2023 yang sebesar Rp 10,13 miliar.

Wilson menjelaskan, penurunan kinerja ini merupakan suatu siklus yang lazim terjadi dimana tren kinerja mengalami penurunan pada paruh pertama tahun berjalan. 

"Memang secara siklus  mengalami penurunan, kuartal II dan seterusnya itu memang nantinya akan mengalami kenaikan. Pada umumnya siklus bisnis kami itu memang begitu," jelas Wilson.

Meski demikian, Wilson tak merinci soal besaran belanja modal yang disiapkan untuk tahun ini, yang terang SLIS bakal berfokus menggelontorkan dana untuk modal kerja dan pembelian stok.

Wilson menegaskan SLIS juga turut mengembangkan bisnis konversi motor listrik. Dalam tahun ini, SLIS berencana memperkuat sisi komersil lini bisnis tersebut.

"Sejauh ini kita bengkel utamanya itu memang cuma satu  Tetapi ini yang nantinya akan menjadi dorongan untuk sekitar 50 lebih bengkel kita yang nasional ini memang bisa terakreditasi seluruh Indonesia," imbuh Wilson.

 
SLIS Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat